Bagi warga Jember, Jawa Timur, kafe tidak identik dengan kedai kopi mewah layaknya di Jakarta. Kafe Kolong buktinya, punya menu dengan harga tak lebih dari Rp 9.000. Kerennya lagi, kafe ini terletak di kolong jembatan!
Tak ada papan nama, tak ada plang arah. Namun hampir tiap orang yang melintasi Jalan Mastrip, Jember, berjalan ke arah yang sama: kolong jembatan. Menuju pendaran cahaya remang-remang yang menyambut dari kejauhan.
Suara gitar akustik mulai terdengar. Tiba-tiba, di depan mata, tampak dua buah kolong jembatan 'disulap' menjadi kafe penuh bangku dari bambu. Suasana hangat menyeruak di tengah udara Jember yang cukup dingin malam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berjalan ke arah luar terowongan, terdapat beberapa bangku outdoor dan sebuah bar berbentuk gazebo. Terowongan satunya lagi, berukuran sedikit lebih kecil, juga dipenuhi muda-mudi yang bergantian menggunakan mic dan gitar di panggung untuk berakustik ria.
Ide sederhana namun kreatif ini berasal dari kepala Johanes Riyanto (44). Dia adalah seorang alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember yang punya ambisi membuka kedai kopi.
"Awalnya ingin membuat kedai kopi pinggir sungai. Keliling kota mengecek tempat, ketemu terowongan ini. Dalam hati saya bilang, ini dia tempatnya," tutur Johanes kepada detikTravel saat berkunjung akhir pekan lalu.
Terowongan yang awalnya jadi tempat pemabuk, pemulung dan perjudian kemudian 'disulap'nya menjadi kafe yang dibuka April 2013. Johanes menggunakan 2 dari 4 terowongan, masing-masing dipenuhi bangku bambu asli Jember. Kini, ada 2 bar dan 32 meja yang tersebar di dalamnya.
"Pada dasarnya tetap kedai kopi, jadi di sini ada koleksi kopi dari daerah-daerah. Malang, Jember, Banyuwangi, Toraja... Ada juga makanan seperti kentang goreng, pisang crispy, juga tahu crispy," papar pria berambut gondrong itu.
Meski punya banyak range menu, harga yang dipatok Johanes sangat ramah di kantong. Menu termahal, yang adalah Coffee Mocha dipatok Rp 9.000 saja. Tak heran banyak mahasiswa, termasuk pelajar pertukaran dari negara lain, yang nongkrong di kafe tersebut.
"Kadang backpacker dari negara lain juga ke sini. Setiap hari ada sekitar 300 pengunjung," tambah Johanes.
Kafe Kolong buka setiap hari mulai pukul 18.00 sampai 01.00 WIB dini hari. Meski terletak di kolong jembatan, tak ada nyamuk berkeliaran di sini. Tak heran Kafe Kolong jadi destinasi wajib traveler di Jember.
"Nantinya mungkin saya akan mewujudkan ambisi sebelumnya, bikin kedai kopi pinggir sungai," tutup Johanes.
Kita tunggu saja!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau