Saat detikTravel berkunjung ke Wamena dalam rangka acara Mahakarya Indonesia pekan lalu, rombongan sempat singgah di Baliem Valley and Resort di Desa Sekan. Sesampainya di hotel tersebut, saya dan rombongan tiba di lobi hotel yang terbuat dari kayu dan dipenuhi ukiran kayu Suku Asmat.
Nyaman dan romantis, itulah kesan awal yang dapat traveler rasakan ketika menginap di Baliem Valley and Resort. Selain berbagai ornamen kayu yang ada di lobi, pandangan mata juga teralihkan dengan view Lembah Baliem yang menghampar dari teras outdoor hotel.
Sedangkan untuk kamarnya, Baliem Valley and Resort memiliki belasan bungalow yang mengambil bentuk seperti rumah adat honai khas Papua. Namun sedikit berbeda dengan aslinya, rumah honai ala hotel tersebut memiliki dua kasur, kamar mandi modern, dan tentunya listrik.
Namun perlu diingat, kalau kamar mandi dan tempat tidur hanya dibatasai oleh pintu dan tembok kaca tanpa gorden. Bisa jadi kamar tersebut memang dirancang untuk pasangan yang tengah bulan madu.
Ketika pagi tiba, tamu yang menginap bisa menyibak gorden di depan kasur dan mendapati pemandangan indah Lembah Baliem. Tentunya pemandangan itu adalah barang langka dan tidak dapat ditemukan di kota besar.
Untuk breakfast, tamu akan disajikan kopi Wamena yang sedap hingga udang selingkuh khas Papua. Suasana bersantap juga akan terasa dengan dinginnya udara Wamena serta view indah dari hotel.
Selain kamar dan pemandangan yang indah, tamu yang datang juga bisa mengikuti tur yang disediakan oleh pihak hotel. Misalnya saja tur ke perkampungan Suku Dani hingga mendaki Puncak Carstensz. Pilihan tur kembali pada pilihan traveler masing - masing.
Sedangkan untuk soal harga, traveler yang ingin menginap akan dikenakan biaya sekitar Rp 1,2 juta per malamnya. Harganya memang tidak bisa dibilang murah, tapi pastinya sesuai dengan suasana dan kenyamanan yang ditawarkan.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya