Beberapa gadis cantik yang memakai busana bak putri Majapahit berjalan anggun dari dalam Pendopo Agung Trowulan. Disusul empat orang remaja berkostum ala raja Majapahit sembari membawa 4 pusaka yang telah diruwat.
Sementara 8 orang penari tarian Bedaya, tarian sakral khas keraton Majapahit mengiringi kirab pusaka Majapahit ini menuju kursi Forpimda Mojokerto yang berjarak sekitar 100 meter dari Pendopo Agung. Diiringi alunan gending Jawa, satu per satu pusaka yang berupa payung, bendera, lambang Majapahit, dan tombak itu diserahkan kepada Bupati, Kapolres, Dandim, dan Kajari Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didik menyebutkan, keempat pusaka Majapahit itu berupa Pataka (lambang) Majapahit, Tombak Samudera, Payung Song-song Gringsing, serta Bendera Gula Kelapa. "Pusaka Majapahit berupa Bendera Gula Kelapa yang salah satunya diadopsi sebagai bendera kebangsaan kita, yakni Bendera Merah Putih," sebutnya.
Setelah suguhan prosesi sakral kirab pusaka, para tamu undangan dan ribuan penonton dihibur karnaval kebudayaan Majapahit. Diantaranya berupa parade keanggunan Putri Maheswari permaisuri Raja Hayam Wuruk, atraksi prajurit Bhayangkari bersenjatakan panah dan tombak, tari Mayang Rontek, Tari Sekar Bawonorum, parade fashion Surya Majapahit, hingga drama Besut dan Rusmini.
Tak ketinggalan, kesenian Bantengan dan Kuda Lumping juga menghibur ribuan pasang mata yang membanjiri halaman Pendopo Agung dan sepanjang jalan menuju Kompleks Makam Troloyo. Karnaval budaya Majapahit itu berjalan dari Pendopo Agung ke makam Syekh Jumadil Kubro tersebut.
"Tema Ruwat Agung Nuswantoro kali ini Mojokerto culture carnival, kami mengangkat kebudayaan Majapahit yang masih lestari dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Mojokerto untuk disuguhkan kepada masyarakat," imbuh Didik.
Tak pelak, tradisi Ruwat Agung Nuswantoro yang digelar setiap awal Bulan Suro ini mengundang ribuan pengunjung. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana penonton bisa leluasa menyaksikan kirab dari dekat.
Kali ini ribuan penonton hanya bisa menyaksikan dari balik pagar besi yang dipasang di sepanjang jalur kirab. Meski sedikit membatasi akses penonton, penataan ini membuat kirab berjalan lancar sebab jalur steril dari penonton dan kendaraan yang memadati jalan.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja