Sebuah komunitas bernama Love Our Heritage memiliki tur kuliner yang berbeda. Karena di sini, kuliner yang dicari adalah yang memiliki nilai sejarah.
"Banyak makanan di Jakarta, tapi yang bersejarah hampir hilang. Kami ingin memperkenalkan kembali agar makanan itu tetap lestari," ungkap Ketua Dewan Penasehat Komunitas Love Our Heritage (LOH), Moh Adjie Hadipriawan kepada detikTravel, Rabu (28/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rujak Shanghai ini isinya sayur rebus seperti kangkung, lalu ditambah ubur-ubur, gurita. Unik kan? Kemudian disiram dengan kuah merah seperti fuyunghai. Di atasnya ditaburi kacang dan acar," ujar Adjie.
Rasanya? Sudah tentu mantap! Segar asam dan tentu bikin ingin lagi. Di sana, ada Rujak Shanghai dan Rujak Shanghai Encim. Keduanya sama, hanya saja jika ingin mencicip kuliner dengan nuansa otentik, di Rujak Shanghai lebih kentara. Karena bentuknya sederhana dan terasa begitu asli.
Di seberangnya, ada penjaja bubur aneka rasa yang dijual di gerobak. Mulai dari bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur jali dan lainnya. Lezat!
Setelah itu, lanjut ke kawasan Gajah Mada tepatnya ke Jl Kemenangan III di mana ada gerobak bertuliskan Misjaya. Inilah nasi ulam yang terkenal dari masa ke masa.
Bukan restoran atau kedai makan. Hanya gerobak sederhana yang berada di dekat Klenteng Toa Se Bio. Namun untuk urusan rasa, ini juaranya!
"Nasi putih biasa diberi daun kemangi, disiram sambal kacang, kemudian baru ditambah lauk mulai dari tahu sampai dendeng, pilih saja mau yang mana," lanjut Pembina dari LOH ini.
Sebelum menjelajah Jakarta, para peserta tur diajak ke Bogor dan Depok. Di mana di Bogor mereka bisa mencicip soto kuning dan aneka kuliner khas di kawasan Suryakencana. Kemudian di Depok akan bertemu dengan penduduk Depok asli yaitu Tante Tea yang senang sekali memberikan menu khas Depok kuno. Mulai dari frikadel (perkedel bakar) sampai sambal petai.
Tema besar dari tur kuliner ini adalah Jelajah Rasa 3 Kota yaitu Bogor, Depok dan Jakarta. Tur ini baru saja selesai digelar pada tanggal 3 Oktober kemarin. Untuk mengetahui kapan jadwal selanjutnya, bisa mencari tahu ke komunitas Love Our Heritage.
Caranya bisa mendatangi Kantor Filateli Jakarta di dekat Monas pada Jumat malam atau ke TPU Petamburan di mana Musoleum OG Khouw berada. Lebih lengkapnya bisa mendatangi loveourheritagepage di Facebook atau ke situsnya loveourheritage.com.
(rdy/arradf)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan