detikTravel berkesempatan mengunjungi desa Adat Sade, beberapa minggu lalu, untuk melihat kearifan lokal yang masih sangat terjaga di sana. Suku Sasak yang mendiami desa adat ini begitu menjunjung tinggi tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka.
Bukti nyata hal itu bisa dilihat dari cara suku Sasak menyambut wisatawan yang datang berkunjung ke desa mereka. Wisatawan akan langsung disuguhi beberapa jenis tarian tradisional guna menyambut dan menghibur para tamu yang datang. Salah satunya Tari petuk yang riang dan jenaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Wahyu/detikTravel)
"Tarian Petuk ini ditampilkan untuk menghibur anak-anak yang baru selesai sunatan. Tapi bisa juga untuk menghibur tamu karena sifatnya yang lucu," tutur Hariyadi, pemandu yang menemani detikTravel berkeliling desa Sade beberapa waktu yang lalu.
Tari Petuk dilakukan oleh satu orang anak laki-laki dari Suku Sasak. Wajahnya dirias dengan bedak tebal dan alis serta kumis buatan, lucu melihatnya. Tarian yang ditampilkannnya pun lincah mengikuti irama gamelan dengan tempo yang relatif cepat. Sungguh seru dan lucu melihatnya!
Para wisatawan yang melihatnya pun tersenyum dan emrasa sangat terhibur. Pertunjukan tari ini dilakukan sekitar 15-20 menit. Setelah tarian ini, barulah dilakukan pertunjukan Tari Peresehan yang cukup membuat jantung penonton berdegup kencang.
Cara ke sana:
Traveler bisa mengunjungi Desa Adat Sade yang terletak di tepi Jalan Raya Praya, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Jaraknya tidak jauh dari Bandara Internasional Lombok Praya, cukup sekitar 15-20 menit saja dengan menggunakan jalur darat. Cukup dekat bukan?
(Wahyu/detikTravel)
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya