Lebih dari seribu spesies ikan hidup di Raja Ampat. Salah satu yang endemik di destinasi wisata tersebut adalah ikan hiu berjalan dengan nama latin Hemiscyllium freycineti. Oleh penduduk setempat, ikan ini sering disebut dengan kalabia.
"Yang hiu berjalan itu salah satu hewan endemik di Raja Ampat, kalabia itu," ujar Saharudin Wihel, Kepala Sub Unit UPTD KKPD Misool ketika berbincang dengan detikTravel, Kamis (22/10/2015) malam kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bertemu dengan kalabia, traveler tak harus snorkeling atau diving. Hiu berjalan bisa dilihat di perairan dangkal di Raja Ampat, misalnya di kawasan pesisir di Kampung Harapan Jaya, Misool Selatan.
Hiu berjalan biasanya muncul pada malam hari di pesisir laut. Wisatawan yang sedang singgah di Harapan Jaya dan ingin melihat kalabia, bisa berjalan pada malam hari sambil membawa senter. Jika beruntung, wisatawan dapat melihat langsung sejumlah kalabia yang sedang mencari makan di antara batu karang.
"Ya agak susah sih dapat itu (melihat kalabia), kadang muncul kadang tidak. Hiu berjalan itu kalau malam baru kita dapat lihat, malam baru dia naik. Di pinggir-pinggir saja di situ," kata Awaludinnoer, Koordinator Bidang Monitoring dan Evaluasi The Nature Conservancy (TNC) Raja Ampat.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!