Menengok Sentra Ikan Asin di Pulau Buku Limau, Belitung Timur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menengok Sentra Ikan Asin di Pulau Buku Limau, Belitung Timur

Baban Gandapurnama - detikTravel
Selasa, 24 Nov 2015 14:10 WIB
Sentra ikan asin di Pulau Limau, Belitung Timur (Baban/detikTravel)
Belitung Timur -

Belitung Timur tak hanya dianugerahi deretan pantai cantik, tapi juga sumber daya alam yang kaya. Salah satu buktinya adalah sentra ikan asin di Pulau Buku Limau. Traveler juga bisa berbaur dengan warga asli suku Bugis.

Azan asar berkumandang melalui alat pelantang suara di masjid yang berada di tengah-tengah permukiman penduduk. Sore itu langit cerah berawan memayungi perairan Pulau Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung. Di pulau kecil itulah sebanyak 200 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 1.000 jiwa menetap.

"Semua di sini orang Suku Bugis. Ya, seratus persen penduduknya beragama Islam," ujar Kaur Bidang Umum dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Buku Limau, Rukiana (43), saat ditemui di rumahnya, Minggu (22/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah awak media peserta 'Jurnalis Trip 2015' yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Belitung Timur berkesempatan menengok aktivitas warga Bugis di Buku Limau. Butuh waktu perjalanan sekitar 40 menit menggunakan kapal pesiar mini untuk menjangkau pulau tergolong dataran rendah ini dari pusat Kota Manggar.

Warga setempat menyambut ramah saat kedatangan rombongan. Pulau Buku Limau dikenal sebagai sentra penghasil ikan asin. Beberapa perempuan dewasa nampak sibuk mengolah dan mengemas ikan laut di depan halaman rumah. Mayoritas sekeliling rumah-rumah bermodel panggung milik warga terdapat tempat menjemur ikan.

"Pengolahan ikan asin di tempat kami tanpa bahan pengawet. Para pria di Buku Limau bermata pencaharian sebagai nelayan. Selesai mereka melaut dan menangkap ikan, nah giliran saya dan ibu-ibu bertugas mengeringkan ikan," ujar Rukina.

Dia menjelaskan, hasil ikan tangkapan didominasi jenis teri, selar, jui dan cumi. Perlu dua hari untuk menjemur ikan asib sebelum dijual ke pasaran.

"Ikan-ikan itu kami jual ke Jakarta dan Pontianak. Kalau musim pancaroba sekarang, hasil tangkapannya banyak. Pasokan yang dikirim dari Pulau Buku Limau ke daerah luar bisa mencapai sekitar lima ton perhari," tutur Rukiana.

Suasana keseharian warga Bugis di pulau seluas 87,75 hektare ini sama seperti di permukiman penduduk perkotaan. Daerah destinasi wisata bahari di Belitung Timur ini terdapat bangunan sekolah, kantor desa, tempat ibadah dan lapangan futsal.

"Bangunan sekolah mulai TK hingga tingkat SMP. Nah, kalau anak meneruskan ke SMA, sekolahnya di daerah Manggar. Jadi harus menyeberang laut. Tapi kan anak sekolah SMA itu tinggal di Manggar," tutur Rukiana.

Sewaktu berlabuh di dermaga Pulau Buku Limau, sejumlah anak-anak nampak ceria bermain diiringi derai tawa. Beberapa bocah lainnya berenang sambil melompat dari jembatan dermaga.

Bahkan anak lainnya tanpa takut memacu sepeda kayuh di sepanjang dermaga yang kiri kananya hamparan perairan Belitung Timur. Jembatan di dermaga ini merupakan akses masuk ke Pulau Buku Limau.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads