Ketika Kontainer Disulap Jadi Gedung Keren di Batu

Batu - Ada banyak destinasi menarik untuk dikunjungi wisatawan di Kota Batu, Jawa Timur. Tapi yang satu ini sungguh unik, perpustakaan yang dibangun dari kontainer bekas.

Lokasinya tidaklah susah yakni di Jalan Sultan Agung, Kota Batu. Taman Baca Amin namanya. Di tempat ini, siapapun bebas mengunjungi dan tidak ditarik biaya alias gratis.

Perpustakaan juga berada satu kompleks dengan Pasar Parkiran serta Jawa Timur Park I ini dibuka sampai malam hari. Jam berkunjung dimulai pukul 15.00-21.00  WIB untuk Senin hingga Jumat. Khusus akhir pekan jam pelayanan pukul 11.00 hingga pukul 20.00 WIB.

Setidaknya, tujuh kontainer besar dimanfaatkan sebagai bangunannya. Tiga kontainer berukuran 7 meter dan 4 container berukuran 13 meter. Catnya dibuat menarik, ada merah, kuning, biru, dan hijau.

Gedung unik dari kontainer (M Aminudin/detikTravel)

Dengan penataan yang artistik, pengunjung bisa menikmati buku dengan nyaman dan tenang. Dinding perpustakaan di beberapa titik dibuat tembus pandang dengan dipasang kaca besar. Situasi itu jelas membuat pengunjung akan nyaman dan bisa menikmati pemandangan lereng Gunung Panderman menjulang tinggi persis di belakang lokasi perpustakaan.

Dengan menggunakan bahan yang tidak umum, maka jelas bentuk fisik dari Taman Baca ini jadi begitu unik, terdiri dari kontainer yang ditata sedemikian rupa sehingga jika dilihat dari wujud luarnya pasti membuat siapa saja yang melihatnya menjadi penasaran ingin tahu lebih lanjut seperti apa desain interiornya.

Detilnya, Taman Baca Amin terdiri dari tiga kontainer utama dicat warna biru, disana tersedia beragam buku bacaan yakni populer, umum, dan hiburan. Sementara kontainer bercat kuning untuk ruang baca kewanitaan dan kontainer warna merah untuk buku bacaan ilmu dan teknologi. Setidaknya, ribuan buku tersedia dalam perpustakaan ini dan dibagi sesuai dengan jumlah kontainer sebagai dinding bangunan.

Yang jelas pengunjung tidak tidak hanya bisa menikmati kegiatan membaca. Pengunjung juga dapat berfoto di dinding dengan background pasar parkiran yang penuh dengan lampu warna-warni saat malam hari.

Dinding kaca yang menambah pesona (M Aminudin/detikTravel)

Resepsionis Taman Baca Amin Dian Pertiwi mengaku, taman baca ini banyak dikunjungi khususnya pelajar. Fasilitas wifi turut disediakan dan pengajar atau les untuk menunjang pengetahuan para siswa.

"Kalau menjelang ujian, banyak dikunjungi pelajar. Hari hari biasa juga begitu," terangnya.

Dijelaskan, bahwa tenaga pengajar atau guru les hanya ada ketika akan menjelang ujian sekolah saja. Umumnya, mata pelajaran matematika atau mata pelajaran yang dianggap siswa kurang mampu dipahami.

Taman Baca Amin diresmikan Walikota Batu Eddy Rumpoko akhir 2008 silam. Tempat ini juga dilengkapi dengan Poli Gigi yang juga gratis untuk warga tidak mampu berada di lantai dasar.

Tempat ini berfungsi sebagai perpustakaan dan poliklinik (M Aminudin/detikTravel) (krn/fay)