Kebun Teh di Jambi, Tertua di Indonesia & Tertinggi Kedua di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kebun Teh di Jambi, Tertua di Indonesia & Tertinggi Kedua di Dunia

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 12 Apr 2016 08:20 WIB
Perkebunan Teh Kayu Aro, wajib didatangi saat traveling ke Jambi (indonesia.travel)
Jambi - Orang Jambi boleh bangga. Mereka punya Perkebunan Teh Kayu Aro, yang disebut tertua di Indonesia dan tertinggi kedua di dunia. Yuk, jalan-jalan ke sana!

"Di kaki Gunung Kerinci, kita juga bisa melihat Perkebunan Teh Kayu Aro yang indah. Itu perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di Himalaya," ujar Gubernur Jambi, Zumi Zola saat acara 'Direct Promotion Tourism Jambi' di Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/4) kemarin.

Bicara tentang kebun teh, biasanya yang terlintas di benak traveler adalah kebun teh di kawasan Jawa Barat atau di wilayah-wilayah lain di Pulau Jawa. Nama Perkebunan Teh Kayu Aro mungkin masih asing di telinga. Tapi nyatanya, keindahannya tiada dua!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Panorama Perkebunan Teh Kayu Aro yang indah! (indonesia.travel)

Mari kita kenal mengenai Perkebunan Teh Kayu Aro. Lokasinya di kaki Gunung Kerinci, tepatnya di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Jaraknya 434 km dari pusat Kota Jambi dan memakan waktu perjalanan naik mobil selama 9 jam. Paling dekat menuju ke sana, dari Kota Sungai Penuh yang berjarak 32 km saja.

Merujuk pada informasi dari situs pariwisata resmi Indonesia, indonesia.travel, Selasa (12/4/2016) Perkebunan Teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertua di Tanah Air dimana sudah ada semenjak masa penjajahan kolonial Belanda tahun 1925. Perusahaan Belanda yang pertama kali memproduksi teh di sana adalah Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA).

Kemudian, perkebunan ini merupakan yang terluas dan tertinggi kedua di dunia setelah Perkebunan Teh Darjeeling yang ada di Himalaya, India. Perkebunan Teh Kayu Aro memiliki luas sekitar 2,500 hektar (tapi tertulis di booklet pariwisata Jambi seluas 3.020 hektar) dan berada di ketinggian 1.600 m dpl. Sedangkan di Himalaya, berada di ketinggian 4.000-an mdpl. Tapi tentu saja, Perkebunan Teh Kayu Aro tetap hijau sepanjang tahun, berbeda dengan di Himalaya sana yang sering tertutup salju.


Bisa jadi objek foto yang menarik (indonesia.travel)

Perkebunan Teh kayu Aro pun memproduksi salah satu teh hitam terbaik di dunia. Proses pengelolaan daun teh di Perkebunan Teh Kayu Aro sampai saat ini masih menggunakan cara konvensional. Serbuk-serbuk teh tidak menggunakan bahan pengawet atau bahan pewarna tambahan. Untuk lebih menjaga kualitas teh hitam terbaiknya, pekerja dilarang untuk menggunakan kosmetik ketika mengolah teh. Kabarnya di zaman dulu, teh kayu aro menjadi teh kegemaran Ratu Inggris dan Ratu Belanda.

Di sini, traveler yang datang dapat mencoba wisata memetik daun teh. Para pekerja teh di sana pun akan menyambut kedatangan traveler dengan suka cita. Perawakannya ramah dan siap memandu. Kurang cukup sehari di sana, silakan bermalam di beberapa penginapan di sekitarnya seperti Homestay Pak Subandi, Hotel Yani, Hotel Aroma dan Hotel Matahari yang berada di Kota Sungai Penuh.

Tahun 1959, melalui PP No 19 Tahun 1959 perkebunan ini diambil alih Pemerintah Republik Indonesia pengawasan dan pengelolaannya dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI). PTPN VI hingga kini yang melakukan perawatan, pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, sampai pengemasan dan pengeksporan ke berbagai negara.

Setiap tahun, Perkebunan Teh Kayu Aro dapat menghasilkan rata-rata 5.500 ton teh hitam. Teh artodox grade satu (teh unggulan) ini diekspor ke Eropa, Rusia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Asia Tengah, Pakistan, dan Asia Tenggara.

Jadi kapan, kamu mampir ke perkebunan teh paling keren di Indonesia ini?


Perkebunan Teh Kayu Aro, tertua di Indonesia dan tertinggi kedua di dunia (Ferdiansyah Rivai/dTraveler)

(aff/fay)

Hide Ads