Yummy! Itulah kata yang keluar dari mulut saya ketika mencoba semangkok soto di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tepatnya di daerah Kota Lama, Kecamatan Ampenan, Mataram.
Soto yang sebenarnya bernama Soto Sasak namun orang Mataram lebih mengenal Soto Si Chang ini, sudah ada sejak tahun 1950. Soto ini milik saudagar China bernama Chang. Chang kemudian masuk Islam semenjak berada di Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mariam sejak turun temurun memakaikan rempah-rempah seperti ketumbar, merica, dan bawang putih untuk racikan sotonya. Selain itu, biasanya kalau soto hanya memakai daging, nasi putih dan juga biasanya ditambah toge. Kalau di Soto Si Chang, sotonya memakai ketupat dan juga mie kuning ditambah telor bulat dan kacang kedelai.
Di NTB, Soto Si Chang ini sangat terkenal. Satu mangkok soto pun sudah cukup membuat perut kita kenyang. Untuk seporsi soto, Mariam memberikan harga Rp 20 ribu.
![]() |
"Sotonya lain nih. Beda dengan soto di Jawa. Saya kalau pagi suka makan di sini," kata Yusron Hadi.
Sehari, Mariam bisa menjual 60 hingga 70 mangkok Soto. Sedangkan bila hari libur, ia mampu menjual hingga 100 mangkok.
"Kami tidak pernah menghitung keuntungan. Alhamdulillah saja," tutur Mariam.
Jadi, bila Anda pergi ke Kota Mataram, jangan lupa mampir di tempat makan Si Chang. Rasakan kelezatan soto khas Sasak. (yds/krn)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Pendemo Tolak Kapal Pesiar Bawa Turis Israel Berlabuh di Yunani