Kapal PLTD Apung, Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ekspedisi Langit Nusantara

Kapal PLTD Apung, Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 14 Apr 2016 15:50 WIB
Kapal PLTD Apung di Banda Aceh (Zulfan Ariansyah/d'Traveler)
Banda Aceh - Dahsyatnya Tsunami Aceh tahun 2004 menghanyutkan sebuah kapal hingga ke tengah Kota Banda Aceh. Kini kapal itu menjadi monumen sekaligus museum untuk wisatawan.

Bumi Serambi Makkah sempat berduka ketika diterjang bencana tsunami 12 tahun silam. Salah satu bukti kedahsyatannya adalah Kapal PLTD Apung seberat 2.600 ton yang terseret gelombang hingga ke tengah kota Banda Aceh.

Dihimpun oleh detikTravel, Kamis (14/4/2016), kini Kapal PLTD Apung itu teleh menjelma menjadi monumen sejarah hingga museum yang dapat dikunjungi oleh traveler. Lokasinya sama dengan saat kejadian terjadi, yakni di perkampungan Gampong Punge, Blangcut, Banda Aceh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisatawan bisa berkunjung ke tempat ini untuk membuktikan kedahsyatan Tsunami Aceh. Sejak April 2012, di sekeliling area dipagari besi setinggi 1,5 meter. Beragam fasilitas ditambah, mulai dari jembatan, prasasti hingga ruang dokumentasi.

Monumen Tsunami Aceh yang akan menyambut traveler (Triono/detikTravel)

Perlahan, Kapal PLTD Apung mulai difungsikan sebagai museum. Di depan pos jaga terdapat prasasti setinggi kurang lebih 2,5 meter. Di bagian paling atas terdapat jam bundar yang merujuk angka 07.55 WIB (waktu terjadinya tsunami).

Di bawah prasasti berisi nama-nama desa dan korban jiwa. Di dekat prasasti terdapat relief terbuat dari tembaga yang berkisah terdamparnya PLTD. Setelah melintasi prasasti, pengunjung langsung dihadapkan pada kapal raksasa yang bagian bawahnya terbenam di tanah.

Ada beberapa undakan di kapal ini. Di puncak terdapat beberapa teropong. Jika diarahkan ke utara, maka terpampang Samudera Hindia, ke selatan dan timur ada Kota Banda Aceh, dan ke arah barat ada kota dan perbukitan.

Dahsyatnya lagi, PLTD Apung sebenarnya bertengger menimpa sebuah rumah. Wisatawan masih bisa melihat sisa tembok, bahkan sofa kusam dari rumah tersebut dibiarkan begitu saja.

Lokasinya tidak diubah sama sekali (Triono/detikTravel)

Selain itu juga terlihat jelas rumput yang tersangkut di ban, pasir di dalam ruangan, kabel yang putus, dan lain-lain. Jangkar tergeletak berada di dek paling bawah. Traveler seakan dibawa kembali ke masa saat tragedi terjadi.

Jika ingin melihatnya, traveler pun bisa liburan langsung ke sana atau melihatnya dari video perjalanan drone Elang Nusantara secara live dari layar monitor. Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.

Untuk hari ini (14/4), drone yang diterbangkan dari bagian Barat Indonesia berangkat dari Sabang dengan tujuan Banda Aceh. Cukup dengan mengakses situs Elang Nusa (https://elangnusa.telkomsel.com/) traveler dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun rekaman.

PLTD Apung buka pukul 09.00-13.00 dan 14.00-17.00 WIB. Untuk masuk, pengunjung tidak dikenakan tiket. Namun ada kotak sumbangan di dekat pintu masuk dan buku tamu untuk diisi wisatawan.

Suasana di dalam Kapal PLTD Apung (Zulfan Ariansyah/d'Traveler) (rdy/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads