Lhokseumawe merupakan salah satu kota di Aceh dengan banyak objek wisata pilihan. Mau ke pantai yang cantik hingga wisata sejarah Gua Jepang, semua ada di sini.
Dari informasi yang dikumpulkan detikTravel, Jumat (15/4/2016), Lhokseumawe termasuk kota yang cukup ramai dengan posisinya di jalur lintas Sumatera. Daerah yang dulunya pernah mendapat julukan Kota Petro Dollar ini juga menyimpan banyak potensi wisata yang sayang dilewatkan.
Yang pertama adalah pantai. Walaupun belum setenar Bali, pantai di Lhokseumawe keindahannya boleh diadu. Sebut saja Pantai Ujong Blang, Pantai Hagu, Pantai Rancong yang menawarkan pemandangan alam memesona. Kalau mau menikmati golden sunrise, wisatawan tinggal datang saja ke Pantai Ujong Blang atau Pantai Pusong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunrise di Pantai Pusong (Van Alvin/d'Traveler) |
Selain pantai dan waduk, ada Air Terjun Blang Kolam. Butuh perjuangan ekstra kalau ingin melihat keindahan air terjun, karena lokasinya cukup jauh dari jalan raya dan harus menaklukkan sekitar 600 anak tangga terlebih dahulu. Tapi setelah sampai, rasa lelah tampaknya akan hilang seiring dengan pesona air terjun yang memanjakan mata.
Kalau traveler ingin berwisata sejarah, banyak juga tempat yang bisa didatangi. Misalnya rumah pahlawan Cut Meutia dan Gua Jepang, seperti yang ada di Bukittinggi.
Air Terjun Blang Kolam (Van Alvin/d'Traveler) |
Gua Jepang di Lhokseumawe ini bisa ditemukan di Taman Wisata Nging Jioh. Gua dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang saat Perang Dunia II.
Masih banyak lagi destinasi menarik di Lhokseumawe. Kalau mau mengetahui informasi lebih banyak tentang wisata Lhokseumawe, kini mudah didapat secara online dengan jaringan internet yang kuat di sana. Ayo ikutiΒ Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa) dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia!
Gua Jepang (Rahmad Amien/d'Traveler) |












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing