Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di Papua yang masih alami. Berjarak sekitar 67 km dari Kota Merauke,bisa ditempuh naik mobil selama 2 jam. Taman nasional ini bisa dibilang sebagai taman nasional di ujung timur Indonesia.
Dari data WWF (World Wide Fund for Nature) di sana terdapat 390 jenis burung dan 80 jenis mamalia yang 20 di antaranya endemik. Aneka jenis burung yang bisa ditemui di sana seperti burung maleo, nuri, kakatua dan cenderawasih. Di pinggiran sungai, rusa-rusa pun akan terlihat jelas.
Taman Nasional Wasur memiliki luas 413.800 hektar yang notabenya sebagai lahan basah terluas di Papua. Taman Nasional Wasur menawarkan petualangan yang liar, sebab masih sulit tersentuh manusia. detikTravel pun berkesempatan mengunjungi Taman Nasional Wasur beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kangguru tanah ukurannya jauh lebih kecil dibanding kangguru yang ada di Australia sana. Beratnya hanya 3-6 kilogram, dengan tinggi tak sampai satu meter. Kangguru tanah pun tidak melompat-lompat, tetapi berjalan di tanah yang mana membuatnya sulit ditemukan.
Traveler harus jeli-jeli melihatnya, sebab kangguru tanah suka bersembunyi di semak belukar. Asal tahu saja, hewan ini dilindungi dan terancam punah karena hanya terdapat di Taman Nasional Wasur saja.
Kemudian selanjutnya adalah rumah rayap, yang dikenal dengan nama Musamus. Jika biasanya di kota-kota besar, kita melihat rumah rayap hanya seperti gumpalan saja, maka tidak di Taman Nasional Wasur. Rumah rayap di sana ukurannya raksasa, tingginya bisa mencapai 2 meter lebih!
Mungkin kalau tidak 'ngeh', kita melihat rumah rayap ini seperti batu. Rayap-rayap membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun untuk membangunnya, dengan terbuat dari tanah, rumput kering, dan air liur rayap sebagai perekatnya. Jika dilihat dari dekat, dinding-dinding bangunannya terdapat lubang-lubang kecil sebagai ventilasi.
Meski terlihat seperti gundukan tanah, rupanya rumah semut ini sangat kokoh. Dinding-dindingnya tidak mudah dirusak oleh tangan manusia, apalagi oleh satwa lainnya. Inilah hasil kerja keras para rayap yang memukau siapa pun yang melihatnya!
Ada satu fakta menarik tentang rumah rayap ini. Ternyata, rayap-rayapnya membangun rumah tersebut di malam hari kala semua binatang sedang tidur. Jadi yang namanya kerja keras, tidak perlu dilihat oleh orang lain dan biarkanlah buah karya kita yang akan membuktikannya.
Ah satu lagi, sunset di Taman Nasional Wasur pun cukup indah. Kalau biasanya kita melihat sunset di pinggir pantai yang mana Sang Surya seolah tenggelam ke lautan, maka di sini, Sang Surya seolah masuk ke dalam hutan belantara.
Jika ingin melihat Taman Nasional Wasur dari udara, traveler dapat langsung ke sana atau melihatnya dari video perjalanan drone Elang Nusantara secara live dari layar monitor. Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.
Untuk hari ini, Jumat (15/4), drone yang diterbangkan dari bagian timur Indonesia berangkat dari Merauke dengan tujuan Jayapura. Cukup dengan mengakses situs traveler Elang Nusa dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun rekaman. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol