Saat liburan ke Kota Padang, cobalah mampir ke Masjid Raya Sumatera Barat yang punya arsitektur unik. Masjid ini terletak persis di jantung Kota Padang. Tepatnya, di persimpangan antara Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
Dari informasi yang dihimpun detikTravel Selasa (19/4/2016), peletakan batu pertama Masjid Raya Sumatera Barat dilakukan pada 21 Desember 2007. Hingga saat ini, masjid masih mengalami pembangunan di sana-sini untuk makin menyempurnakan bentuk fisik masjid. Jika sudah selesai, masjid ini kan menjadi masjid terbesar dan termegah di Provinsi Sumatera Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Mahligai Minang unik karena tidak memiliki kubah, melainkan beratap khas rumah Minangkabau. Masyarakat Sumatera Barat memang terkenal dengan pepatah Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, yang artinya adat bersendikan kepada agama, dan agama bersendikan kitabullah (Al-Quran).
Sebenarnya, atap masjid ini menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan empat kabilah suku Quraisy saat berselisih pendapat mengenai pemindahan batu Hajar Aswad di Mekkah. Bila diperhatikan, keempat sudut dari atap masjid ini berbentuk gonjong yang seperti yang terdapat pada rumah adat Minangkabau.
Dinding masjid berbentuk ukiran tempat Al-Quran dengan empat sudut yang mengandung arti dalam budaya Minangkabau sebagai tau di nan ampek, yakni Al-Quran, Injil, Taurat dan Zabur. Tersirat juga makna adat nan ampek, yaitu adat nan subana adat, adat nan diadatkan, adat nan taradat dan adat istiadat. Pada eksterior Masjid Raya Sumatera Barat terdapat ukiran yang menampilkan kaligrafi dan motif kain songket khas Minangkabau.
Bentuk dinding masjid yang memiliki ukiran segitiga yang di dalamnya terdapat enam sudut ini sempat menjadi perbincangan berbagai kalangan. Namun sebenarnya memiliki filosofi tersendiri, yaitu tiga tungku sajarangan, tiga tali sapilin (ulama, ninik mamak, cadiak pandai) yang harus memegang teguh rukun iman sebagai pengikat seluruh elemen yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Bangunan utama Masjid Raya Sumatera Barat sendiri terdiri dari tiga lantai dengan luas area sekitar 40.343 meter persegi yang mampu menampung sekitar 20.000 jamaah. Dengan rincian, lantai dasar masjid dapat menampung 15.000 jemaah, sementara di lantai kedua dan ketiga sekitar 5.000 jamaah.
Pada tahun 2015 interior di dalam masjid baru dipasang. Bagian mihrabnya dibuat menyerupai bentuk batu Hajar Aswad dengan atapnya terdapat ukiran nama-nama Asmahul Husna yang berwarna emas dengan latar putih. Sementara karpet permadani yang digunakan untuk sajadah merupakan hadiah kiriman dari pemerintah Turki.
Tak hanya itu, masjid ini dirancang mampu menahan gempa hingga 10 Skala Richter, sekaligus sebagai shelter lokasi evakuasi bila terjadi tsunami. Fasilitas penunjang lainnya yang sudah tersedia adalah ruang salat, toilet, wudhu, juga areal parkir di lantai pertama.
Sementara di lantai ketiga yang berbentuk letter U, belum dapat digunakan untuk beribadah, sebab belum dikeramik dan masih proses pembangunan. Rencananya dalam waktu dekat akan dibangun menara masjid yang mirip dengan corak menara Masjid Nabawi di Madinah.
Selain itu, menurut rancangannya di kawasan Masjid Raya Sumatera Barat ini juga akan dibangun Islamic Center, ruang serbaguna dan fasilitas lainnya. Meski belum rampung sepenuhnya, masjid ini akan jadi destinasi religi dan arsitektur favorit di ibukota Sumbar.
Itu terbukti dengan banyaknya wisatawan yang mampir ke masjid ini. Di kalangan pengguna sosial media terutama Instagram, Masjid Raya Sumatera Barat menjadi objek yang menarik untuk berfoto dan bernarsis ria. Bahkan menjadi suatu kebiasaan baru bagi masyarakat yang baru datang ke masjid ini, usai beribadah mengabadikan moment berfoto-foto dan selfie sembari berkeliling menikmati setiap sudut keunikan dan kemegahan masjid.
Bagi traveler yang mau melihat penampakan Masjid Mahligai Minang dari udara, silakan lihat dari video perjalanan drone Elang Nusantara secara live dari layar monitor. Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.
Untuk hari ini, Selasa (19/4), drone Elang Barat yang diterbangkan dari bagian barat Indonesia, rencananya akan menjelajah Kota Padang. Cukup dengan mengakses situs Elang Nusa kita dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun rekaman.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit