Gedung Merdeka menjadi tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika yang baru saja digelar kemarin. Saat KAA kemarin, bagian depan gedung sempat dipoles jadi cantik.
Ada bangku kayu yang bisa ditempati umum, dan juga pot dengan bunga yang cantik dan segar. Dengan bagunan yang bergaya Eropa, bagian depannya yang baru dipoles pun terlihat makin menguatkan kesan gaya Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Arini Tathagati/dTraveler)
Dalam sejarah dikisahkan, Societeit Concordia dipenuhi orang Belanda yang bertemu dan berdansa saat akhir pekan. Mulai dari perwira, pengusaha, sampai pegawai perkebunan berkumpul di gedung ini. Mereka juga biasa menonton pertunjukan kesenian sambil makan malam.
Tahun 1926, gedung ini beralih fungsi setelah sebelumnya direnovasi secara keseluruhan. Dua Guru Besar di Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandoeng) atau yang kini dikenal sebagai ITB lah yang merenovasinya.
Gedung yang menempati area seluas 7.500 meter persegi ini dibuat bergaya art deco, lengkap dengan lantai marmer dan lampu kristal yang mewah. Pada masa kependudukan Jepang, gedung ini sempat berganti nama dan beralih fungsi menjadi pusat kebudayaan.
(Avitia/detikTravel)
Namun pada masa proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang. Saat inilah namanya berubah menjadi Gedung Merdeka.
Usai menjadi tempat perhelatan Konferensi Asia Afrika pada 1955, fungsi Gedung Merdeka berubah-ubah seiring situasi pemerintahan. Saat terbentuk Dewan Konstituante pada 1955, gedung ini dijadikan Gedung Konstituante. Namun tak bertahan lama karena Dewan Konstituante dibubarkan karena dipandang gagal melaksanakan tugas utamanya, yakni menetapkan dasar negara dan UUD.
Selanjutnya, Gedung Merdeka sempat menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960. Gedung ini juga pernah menjadi tempat digelarnya Konferensi Islam Asia Afrika pada 1965.
Kalau belum sempat datang langsung ke Gedung Merdeka di Bandung, traveler bisa melihatnya terlebih dahulu dari ketinggian lewat video perjalanan drone Elang Nusantara secara live dari layar monitor. Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.
Untuk hari ini, Jumat (29/4), drone yang diterbangkan dari bagian barat Indonesia akan berkeliling di Jawa Barat termasuk Bandung. Cukup dengan mengakses situs, Elang Nusa kita dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun rekaman. Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia