Barisan Tengkorak & Pohon Kemenyan di Trunyan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ekspedisi Langit Nusantara

Barisan Tengkorak & Pohon Kemenyan di Trunyan

Faela Shafa - detikTravel
Jumat, 13 Mei 2016 07:45 WIB
Deretan tengkorak kepala di Kuburan Trunyan (Sastri/ detikTravel)
Bangli - Satu destinasi mistis dan kaya kisah yang bisa ditemui di Bali adalah Trunyan. Kuburan di sini begitu berbeda, yang tentu memiliki banyak makna dan arti.

Jika biasanya jenazah dikubur di dalam tanah, tidak dengan yang ada di Trunyan, Bangli, Bali. Di sana, jenazah orang yang meninggal akan diletakkan di bawah pohon Taru Menyan.

Pohon ini memiliki wangi yang semerbak. Konon, pohon ini bisa menghilangkan bau bangkai dari jenazah yang ada di sekelilingnya. Nama pohon ini kemudian disingkat dan menjadi nama tempat tersebut yaitu Trunyan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon yang besar berdiri dengan megah dengan akar menjulur ke berbagai arah. Di bagian bawahnya terdapat barisan tengkorak, termasuk ancak saji yang berisi jenazah dan benda peninggalan sang empunya.

Makam yang ditutupi ancak saji (Sastri/ detikTravel)

Sudah menjadi tradisi jika jenazah yang ada di sini dibiarkan begitu saja, tanpa dikubur. Namun tidak semua orang bisa 'dikubur' di sini. Hanya orang yang meninggal secara normal dan utuh yang bisa bersemayam di sini.

Saat mengantar jenazah ke Kuburan Trunyan, wanita tak boleh ikut. Sebelum menaruh mayat di atas tanah, ancak saji yang paling pinggir digeser tulang-tulangnya. Tengkorak ditaruh di sembarang tempat, tulang-tulang berserakan di atas tanah. Anjak saji kosong itulah yang kemudian ditukar isinya dengan jenazah yang baru meninggal.

Hanya ada 11 ancak saji di sini. Jika ada jenazah baru, jenazah terlama harus dikeluarkan dan digantikan dengan yang baru. Setelah keluar dari ancak saji, tengkorak akan disusun rapi di sisi lain area perkuburan.


Papan selamat datang (Sastri/ detikTravel)

Tak sedikit wisatawan yang penasaran dan ingin melihat sendiri Kuburan Trunyan. Mencapai tempat ini juga tergolong mudah. Anda bisa menyewa perahu dari Dermaga Kedisan di salah satu sisi Danau Batur, langsung menuju Kuburan Trunyan.

Harga per perahunya mulai Rp 50.000-100.000, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit sekali jalan. Perahu ini bisa membawa sampai 5 wisatawan sekali jalan.

Namun kalau belum bisa melihat secara langsung, traveler bisa melihat indahnya Bali dan sekitarnya lewat situs Ekspedisi Langit Nusantara yang digagas oleh Telkomsel. Lewat dua drone yang diterbangkan dari bagian Barat dan Timur Indonesia, Telkomsel akan menunjukkan Pesona Indonesia selama sebulan penuh.

Untuk hari Jumat (13/5), drone yang diterbangkan dari bagian timur Indonesia sudah sampai ke Bali. Cukup masuk ke situsEkspedisi Langit Nusantara, traveler sudah bisa melihat indahnya Bali dari udara secara live streaming.

Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia!

(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads