Di balik satwa-satwa yang dibiarkan hidup bebas seperti di alam, ternyata Taman Safari Indonesia II Prigen sangat memperhatikan betul tentang kesehatan satwanya. Buktinya, mereka punya Rumah Sakit Hewan yang siap merawat satwa-satwa yang sedang sakit.
detikTravel berkesempatan mengintip fasilitas kesehatan ini sewaktu mengikuti kegiatan Safari Journalist Adventure. Rumah Sakit Hewan ini letaknya terpisah dengan area permainan atau pun zona eksibisi satwa, namun dekat dengan kandang gajah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kebetulan lagi kosong, cuma ada kucing yang mau kita sterilisasi, sama ada binturong, dia lagi sakit tidak mau makan, makanya kita rawat," ujar M Nanang Tejo, dokter hewan yang menemani detikTravel berkeliling.
Selain ada ruang perawatan inap untuk satwa, ada pula ruangan operasi bila ada hewan yang memerlukan penanganan bedah, ruang rontgen, sampai ruang untuk menyimpan obat-obatan khusus satwa.
Ada pula kandang karantina bagi satwa-satwa yang usianya masih sangat belia dan butuh perawatan lebih. Salah satu kandang karantina ini ditempati oleh Thaba, bayi macan tutul Afrika yang sengaja dipisahkan dari induknya karena kondisinya masih sangat lemah.
Para dokter hewan yang bertugas di rumah sakit ini juga siap sedia bila ada kasus darurat yang menimpa satwa. Mereka juga terus memantau data kesehatan satwa yang dikumpulkan dari pemeriksaan rutin yang dilakukan. Semua itu untuk menjaga kesehatan satwa yang hidup di area Taman Safari Prigen.
Salah satu yang menarik perhatian, rumah sakit ini juga menyimpan mesin penetas telur yang bertugas untuk menjaga telur tetap hangat sampai saatnya untuk menetas. Saat detikTravel berkunjung, mesin ini sedang menetaskan telur burung unta yang ukurannya jumbo!
"Ini telur burung unta, bisa dilihat dari ukurannya, lebih besar dari telur ayam. Telur ini akan menetas setelah 60 hari. Burung unta mulai bertelur usia 2-3 tahun. Mereka akan terus bertelur 40 sampai 60 butir setahun. Setelah itu istirahat beberapa bulan, baru bisa bertelur lagi," terang Nanang.
Sebagai taman rekreasi sekaligus lembaga konservasi, Taman Safari Indonesia II Prigen tak hanya mengutamakan hiburan untuk pengunjung saja, melainkan ikut bertanggung jawab penuh atas kesehatan satwanya.
"Satwa-satwa ini juga butuh dirawat karena bila bukan kita sendiri yang merawat, siapa lagi yang akan peduli?" tutup Nanang.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus