Dalam rangka mengikuti kegiatan Safari Journalist Adventure, detikTravel berkesempatan untuk mencoba sajian kuliner unik ini. Hidangan khas dari daging rusa bisa traveler nikmati di Tiger Cave Restaurant, restoran unik yang menawarkan pengalaman bersantap kuliner sambil melihat sepasang Harimau Bengal Putih yang hidup di sana.
Tak perlu menunggu waktu lama, tangan Chef yang terampil pun langsung mengolah daging rusa yang sudah disiapkan sebelumnya. Kali ini, Chef tersebut menyiapkan olahan daging rusa bumbu blackpepper, serta sate maranggi dari daging rusa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef Tiger Cave sedang memasak sate daging rusa (Wahyu/detikTravel)
Hap! Suap demi suap daging rusa blackpepper dan sate maranggi daging rusa masuk ke dalam mulut. Rasanya pun lezat! Bumbunya meresap sempurna, dagingnya juga empuk, lumer di dalam mulut. Sedap nian!
Dari kedua sajian yang tersedia, detikTravel lebih memilih daging rusa bumbu blackpepper sebagai juaranya bila dibandingkan dengan sate marangginya. Perpaduan bumbu blackpepper dengan daging rusa terasa sangat pas.
Namun itu tergantung dengan selera traveler juga, tapi kebanyakan pengunjung memang suka daging rusa yang diolah dengan bumbu blackpepper. Hal tersebut diakui oleh Ganjar Budiana, Executive Chef Tiger Cave Resto Taman Safari Indonesia 2 Prigen, Pasuruan.
"Yang paling disukai pengunjung adalah iga rusa blackpepper. Itu best seller. Setiap tamu yang datang ke sini, menu itu yang ditanyakan terlebih dulu," kata Chef Ganjar kepada detikTravel.
Selain sate daging rusa, masih ada juga olahan lain berupa burger dan steak, namun sayang detikTravel tidak sempat mencobanya. Harga olahan daging rusa ini berkisar antara Rp 80-100 ribu per porsi, sebuah harga yang sepadan dengan kelezatannya.
Olahan daging rusa sudah matang (Wahyu/detikTravel)
Menurut Chef Ganjar, daging rusa ini memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Selain itu, aroma dan teksturnya juga lebih lembut bila dibandingkan dengan daging sapi atau kambing. Itu karena rusa yang digunakan adalah rusa berusia muda, sekitar 1,5-2 tahun.
"Daging rusa membuat stamina lebih fit, untuk anak-anak boleh, tapi jangan terlalu banyak, cukup 1 tusuk saja. Protein daging rusa lebih bagus, lebih tinggi. Sejak pemeliharaan dijaga kualitas makanannya, kami pastikan dia makan rumput. Karena nanti berpengaruh juga ke daging," jelas Chef Ganjar.
Bagi traveler yang khawatir, daging yang digunakan untuk kuliner ini aman untuk dikonsumsi karena berasal dari rusa pedaging khusus yang ditangkarkan oleh pihak Taman Safari Indonesia II Prigen, dan bukan berasal dari daging rusa yang dilihat oleh traveler saat bersafari, jadi tidak akan memengaruhi populasi rusa di zona eksibisi satwa.
"Kami menggunakan jenis rusa yang bisa dikonsumsi. Untuk jenis spesifiknya saya kurang tahu. Biasanya kami bisa motong 4 ekor dalam seminggu, belakangan hanya satu ekor saja. Memang sedang menurun, karena kan kita tangkarkan sendiri di sini," kata Chef Ganjar.
Traveler yang kebetulan sedang liburan ke Taman Safari Indonesia II Prigen bisa langsung mampir ke Tiger Cave Restaurant bila penasaran dengan olahan daging rusa yang lezat ini.
Restoran Tiger Cave di Taman Safari Prigen (Wahyu/detikTravel)
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!