Hutan Unik di Pelawan Punya Madu dan Jamur Berharga Jutaan Rupiah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hutan Unik di Pelawan Punya Madu dan Jamur Berharga Jutaan Rupiah

Nur Khafifah - detikTravel
Jumat, 22 Jul 2016 07:45 WIB
Pohon merah tempat tumbuhnya jamur pelawan (Khafifah/detikTravel)
Jakarta - Hutan Pelawan di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Bangka terkenal dengan keunikannya. Hutan ini punya madu dan jamur yang harganya sangat mahal.

detikTravel berjalan-jalan ke Hutan Pelawan, Kamis (21/7/2016) sore. Hutan ini punya kayu merah dan unik, serta penghasil madu dengan rasa yang khas.

Namun tak hanya itu, hutan pelawan juga memiliki jamur yang tak kalah unik, yakni jamur pelawan. Warga lokal menyebutnya kulat pelawan. Keunikan jamur pelawan adalah harganya yang bombastis, dapat mencapai sejuta rupiah lebih untuk setiap kilogramnya. Mungkin inilah jamur termahal di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kulat pelawan basah harganya sekitar Rp 800 ribu per kilogram. Kalau kering bisa Rp 1,5 - Rp 2 juta per kilogram. Mungkin memang paling mahal di Indonesia," kata warga yang juga anggota pengelola hutan pelawan, Kamariah di kawasan Hutan Pelawan, Desa Namanng, Kabupaten Bangka Tengah.


Sayang, sekarang bukan musim jamur (Khafifah/detikTravel)

Menurut Kamariah, jamur pelawan berwarna merah menyala, mirip seperti batang pohon yang ditempelinya. Namun jamur ini hanya tumbuh di musim hujan, saat cuaca benar-benar lembab. Ketika detikTravel datang ke sana, tidak ada jamur yang sedang tumbuh.

"Tumbuhnya ndak pasti. Asal musim hujan yang setiap hari hujan, tidak ada matahari, biasanya baru tumbuh. Ada juga yang percaya, kulat pelawan baru tumbuh setelah hujan deras dan ada petir," terangnya.

Jamur pelawan hanya tumbuh dalam 1-2 hari. Maka ketika sudah terlihat ada jamur di pohon pelawan, warga langsung segera memanennya.

Kamariah menyebut, seluruh warga Desa Namang yang tergabung dalam kelompok usaha produktif Hutan Pelawan diperbolehkan memanennya. Mereka tidak berebut karena ada banyak jamur pelawan yang tumbuh dan dapat dipanen. Kamariah mengaku bisa mendapatkan 2 kg jamur pelawan setiap kali panen.


Madu Pelawan (Khafifah/detikTravel)

"Ndak rebutan, kami sama-sama nyari. Kalau ndak cepat dimutek (dipetik), kulat ini hancur," katanya.

Di kalangan warga Bangka, jamur pelawan ini memang terkenal lezat. Mereka biasa memasaknya dengan santan atau dibuat lempah kulat pelawan. Lempah merupakan masakan khas Bangka berupa kuah yang berwarna kuning kunyit dengan rasa yang masam segar.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba sensasi jamur termahal di Indonesia? Datanglah ke Bangka di musim hujan.


Penjual Madu Pelawan (Khafifah/detikTravel)

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads