Menelusuri Jejak Kesultanan Siak di Kepulauan Karimata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menelusuri Jejak Kesultanan Siak di Kepulauan Karimata

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 22 Agu 2016 09:50 WIB
Rumah yang jadi bekas istana hingga balai kota (Randy/detikTravel)
Kepulauan Karimata - Walau berlokasi cukup terpencil, namun Kepulauan Karimata di Kalimantan Barat punya peninggalan Kerajaan Siak. Ada bekas istana dan makam bersejarah.

Sejarahnya, Kesultanan Siak Sri Indrapura yang berdiri di Riau punya daerah cukup luas. Wilayah Kesultanan Islam tersebut juga menjangkau daerah Sambas di Kalimantan Barat lewat pelayaran.

Uniknya, ternyata di Kepulauan Karimata terdapat peninggalan sejarah yang konon lekat dengan Kesultanan Siak. Hal itu diketahui lewat makam bersejarah dan bangunan yang dulu disebut sebagai istana hingga balai pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu pun diketahui detikTravel saat singgah ke Desa Padang di Kepulauan Karimata dalam acara Ekspedisi Nusantara Jaya Selat Karimata, Rabu lalu (17/8/2016). Info tentang adanya peninggalan Kesultanan Siak itu pun diberitahu oleh Kadisbudpar Kayong Utara, Mas Yuliandi.

"Di sini ada peninggalan sejarah Kesultanan Siak," ujar Mas.

Dilanjutkan oleh Mas, terdapat bekas bangunan kerajaan hingga Makam Tengku Abdul Jalil yang disebut sebagai raja di pulau tersebut. Kedua bukti sejarah itu pun dapat ditemukan di Desa Padang, Kepulauan Karimata.


Interior rumah yang konon bekas istana hingga balai kota (Randy/detikTravel)

Saya pun bertandang ke rumah yang konon merupakan bagian dari bekas Kesultanan Siak di Kepulauan Karimata. Di sana saya bertemu dengan salah satu keturunan dari Raja terdahulu yang masih hidup, Muhammad Din.

"Ini itu bekas kerajaan, sayangnya kita itu, nggak ada catat buku sejarah, tapi setahu kita penduduk Karimata ini adalah rumah raja," ujar Din.

Dilanjutkan oleh Din, bahwa Raja tersebut adalah Tengku Abdul Jalil yang makamnya berada tak jauh dari desa. Tengku Abdul Jalil sendiri konon adalah pendatang hingga menjadi raja di Kepulauan Karimata. Sayang fakta itu tidak didukung oleh tulisan atau catatan yang jelas.


Makam Tengku Abdul Jalil (Randy/detikTravel)

"Yang pertama kali datang dia ada di sini, kalau menurut sejarah pun Raja Karimata ini juga raja pendatang, berdagang sampai ke pulau ini. Begitu sampai ke pulau dia yang pertama, Tengku Abdul Jalil ini," ujar Din.

Walau disebut sebagai bekas istana, tapi rumah yang kini ditempati oleh Din juga disebut berfungsi sebagai balai pertemuan. Berbagai persoalan dibahas di sini oleh raja dan para punggawanya.

"Jadi setiap ada pertemuan ini itu dari keturunan kami dipanggil, minta pendapat, ini kalau menurutnya cerita sejarah yang saya tanya dari orang-orang tua sekitar sini, ini bukannya rumah. Ini adalah kantor, kantor desa untuk pertemuan, jadi ini dibilang balai pertemuan raja, setiap ada masalah setiap ada perundingan ke sini lah larinya," cerita Din.


Meriam zaman VOC (Randy/detikTravel)

Selain bekas rumah serta makam, terdapat juga tiga meriam zaman VOC serta keris bertuah yang menjadi peninggalan. Selain itu tidak ada lagi sisa dari sejarah Kesultanan Siak di Karimata.

Menarik memang, mengetahui kalau ada peninggalan sejarah Kesultanan Siak di Kepulauan Karimata. Jika ditelusuri lebih jauh, mungkin akan terungkap fakta sejarah lain yang lebih menarik. Tentunya sangat menarik untuk traveler yang cinta sejarah.


Keris peninggalan Tengku Abdul Jalil (Randy/detikTravel)




(rdy/fay)

Hide Ads