Benteng Keraton Buton di Bau-bau, Sulawesi Tenggara merupakan benteng terluas sedunia. Bayangkan saja, luasnya 22,8 hektar dengan panjang kelilingnya 2,7 km. Benteng ini juga sudah berdiri kokoh sejak abad ke-13.
Benteng Keraton Buton sudah menjadi destinasi favorit wisatawan. Baru sampai pintu masuk saja, tak sedikit wisatawan yang akan bertanya-tanya. Ini tiang apa, tinggi banget dan terbuat dari kayu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuat tiang ini adalah Sultan Saikuddin Darul Alam. Tiang benderanya memiliki tinggi 21 meter dan terbuat dari kayu jati. Di atas tiang itulah dikibarkan Bendera Longa-longa yang menurut Adam, gambarnya berupa ular laut.
Soal kayu jati sendiri yang menjadi tiangnya, ternyata banyak versi. Ada yang bilang kalau kayu jati itu dari Pulau Muna yang berada di seberang Buton, hingga ada yang bilang berasal dari Thailand dan dibawa oleh para pedagang setempat.
"Soal sejarah, memang banyak referensinya. Tapi ada banyak cerita pada tiang bendera ini," kata Adam.
Cerita itu adalah tiang bendera Kesultanan Buton tersebut tidak pernah tumbang atau roboh. Bahkan beberapa tahun lalu, seorang yang mengidap penyakit jiwa naik ke tiangnya dan berusaha untuk merobohkannya. Tapi tetap saja, tidak berhasil.
"Sudah diserang bajak laut, tapi tiang bendera ini tak roboh dan tumbang juga. Masyarakat Buton percaya, ada doa dari yang Maha Kuasa pada tiang ini," tutur Adam.
Posisinya yang berada di dekat pintu masuk, membuat tiang bendera itu jadi perhatian wisatawan. Tak sedikit, wisatawan yang berfoto-foto dengan tiang benderanya. Sejarah mencatat, tiang ini pernah tersambar petir dan mengalami perusakan pada tahun 1870-an di masa pemerintahan Sultan Kaimuddin. Tapi masih berdiri dengan kokoh sampai sekarang. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum