Kisah Mata Air Ajaib dan Makam Dipati Ukur di Hulu Citarum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Mata Air Ajaib dan Makam Dipati Ukur di Hulu Citarum

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Jumat, 16 Sep 2016 19:35 WIB
Mata air ajaib Situ Cisanti (Fitraya/detikTravel)
Bandung - Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung menyimpan kisah menarik soal air ajaib. Di sana juga ada makam Dipati Ukur, tokoh penting bagi warga Bandung.

Hulu Sungai Citarum berwujud sebuah danau cantik bernama Situ Cisanti yang berada di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Jaraknya sekitar 2,5 jam perjalanan dari Kota Bandung. detikTravel berkunjung ke sana beberapa pekan lalu.

Ditemani warga lokal bernama Agus, kami mengelilingi danau ini. Ternyata Situ Cisanti airnya berasal dari 7 mata air yaitu Citarum, Cikahuripan, Cikoleberes, Cihaniwung, Cisadane, Cikawudukan dan Cisanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami sampai di sudut danau di bawah pohon rimbun dengan ceruk seperti kolam sedalam 1,5 m. Tidak jelas ini mata air yang mana, karena menurut Agus mata air ini saling berdekatan dan bercampur.
 Plang situs sejarah dan 7 mata air Situ Cisanti (Fitraya/detikTravel) Plang situs sejarah dan 7 mata air Situ Cisanti (Fitraya/detikTravel)
Namun dengan air sebening itu, tampak jelas pasir di dasarnya bergolak seperti terdorong air dari dalam tanah. Itulah titik mata airnya. Rupanya, air ini dipercaya berkhasiat.

"Air ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Air ini juga dipercaya bisa bikin awet muda. Banyak yang ritual mandi di sini," kata Agus.

Namun ternyata, mandinya tanpa busana. Oleh karena itu ada bagian dari mata air yang ditutup sekat dan terhubung langsung dengan bilik untuk ganti baju.

"Kalau mau mandi memang yang sebelah sana, biar nggak kelihatan," kata dia.

Petilasan Dipati Ukur (Fitraya/detikTravel)Petilasan Dipati Ukur (Fitraya/detikTravel)
Wah, tanpa mandi pun, mata air ini sudah terlihat indah. Airnya sangat bening dan terasa dingin menyegarkan. Namun masih ada lagi yang menarik di dekat mata air ini.

Ada rumah kecil berisi sebuah makam. Namun itu bukan makam sesungguhnya, melainkan petilasan Dipati Ukur. Dia adalah bupati Bandung di abad ke-17 yang melawan penjajah.

Situ Cisanti sering dipakai Dipati Ukur sebagai tempat menyepi dan menyusun strategi. Dia dimakamkan di Situ Cisanti, namun bukan di dekat mata air. Makamnya agak ke dalam hutan dan ukurannya cukup panjang.

"Petilasan dan makamnya sering diziarahi orang dari mana-mana," jelas Agus.

Makam Dipati Ukur (Fitraya/detikTravel)
Makam Dipati Ukur (Fitraya/detikTravel)
Situ Cisanti rupanya bukan sekadar danau yang menjadi KM 0 Sungai Citarum. Mata air dan situs sejarah Dipati Ukur membuatnya kian menarik.

Nah, detikTravel pada Sabtu (17/9) akan kemping bareng bersama d'Traveler dalam acara Piknik Goes to Citarum. Tunggu kisah serunya ya! (rdy/fay)

Hide Ads