5 Destinasi untuk Belajar Hidup Harmonis di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Anti Kesal

5 Destinasi untuk Belajar Hidup Harmonis di Indonesia

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 17 Nov 2016 13:19 WIB
5 Destinasi untuk Belajar Hidup Harmonis di Indonesia
Pura Lingsar (Yudhistira/detikTravel)
Jakarta - Toleransi antar umat beragama di Indonesia tercermin di berbagai daerah. Paling tidak, ada 5 destinasi yang menjadi bukti keharmonisan bangsa ini.

Liburan tak melulu harus belanja di mal atau bersantai di kafe. Cobalah sesekali menikmati sekaligus belajar keharmonisan antar umat beragama yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Disusun detikTravel, Kamis (17/11/2016), berikut pilihan destinasinya:

1. Kampung Tugu, Jakarta

Foto: Johanes Randy
Kampung Tugu dikenal sebagai kampung kristen tertua di Indonesia bagian Barat yang berlokasi di Jakarta Utara. Daerah ini merupakan peninggalan Portugis, yang dulunya sempat menjadi pelarian tawanan Portugis dari Belanda tahun 1600-an.

Mayoritas penduduk Kampung Tugu adalah umat Kristen. Namun seiring berjalannya waktu, pendatang dari berbagai daerah serta latar belakang berbeda mulai hidup berdampingan di sini.

Umat non Kristen seperti Hindu dan Islam saling harmonis di sini. Rumah dengan foto Yesus yang terpajang di dinding, hingga ornamen salib dan lukisan Perjamuan Terakhir, banyak ditemukan di Kampung Tugu. Namun rumah bernuansa Hindu pun ada.

Untuk tradisi yang diikuti seluruh warga Kampung Tugu juga menarik ditelaah. Mereka punya tradisi Rebo-rebo setiap 1 Januari. Kemudian beberapa hari setelahnya diakan tradisi Mandi-mandi.

Warga Kampung Tugu akan ibadah terlebih dulu di Gereja Tugu dan diikuti oleh masyarakat sekitar. Baik yang beragama Kristen hingga non-Kristen. Kemudian barulah dilanjutkan dengan perang bedak yang menjadi inti acara.

2. Pemakaman di Sorong

Foto: Kurnia Yustiana
Beralih ke Papua Barat, ada pemakaman di Pulau Doom, Sorong yang mencerminkan harmonisnya umat Islam dan Kristen. Dalam area yang cukup luas itu, ada makam Islam dan Kristen yang bersebelahan. Hanya dibatasi dengan jalan setapak.

Meskipun berbeda agama, warga setempat tidak mempermasalahkan letak kuburan yang berdampingan. Pemakaman ini sudah ada lama dan tampak terjaga serta terawat dengan baik oleh warga Pulau Doom.

Selain pemakaman, jika traveler keliling pulau makan akan melihat gereja dan masjid yang berdekatan lho. Jaraknya hanya beberapa meter saja. Kedua tempat ibadah itu adalah Masjid Miftahul Jannah dan Gedung Klasis GKI Raja Ampat Tengah.

3. Pura Lingsar, Lombok

Foto: (Yudhistira/detikTravel)
Toleransi antar umat beragama Islam dan Hindu terpancar di Pura Lingsar, Desa Lingsar, Lombok. Pura Lingsar dibangun oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem pada tahun 1741, dan dianggap sebagai pura paling suci di Lombok.

Ada sebuah peraturan tak tertulis di pura ini terkait sesaji. Bila umat Hindu menghantarkan sesaji kepada dewa-dewa tak boleh ada unsur babi, karena hewan itu haram untuk umat Islam. Begitu pula saat Idul Adha, orang Islam dilarang memotong sapi yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Pura Lingsar sampai sekarang bahkan masih digunakan sebagai tempat beribadah umat Hindu dan umat Islam suku Sasak. Untuk mempererat tali silaturahmi antara Islam dan Hindu, tiap tahun di Pura Lingsar ada upacara bernama Perang Topat yang melibatkan kedua agama ini.

Upacara tersebut bernama Perang Topat. Ini merupakan upacara lempar melempar ketupat antara orang Islam dan Hindu sebagai wujud rasa syukur atas kerukunan yang terjalin selama ini dan juga atas rejeki yang melimpah ruah.

4. Puja Mandala, Bali

Foto: Johanes Randy
5 rumah ibadah saling bersebelahan dengan harmonis menjadi pemandangan lumrah di Puja Mandala, Nusa Dua, Bali. Puja Mandala merupakan komplek area rumah ibadah lima agama sekaligus.

Ada Masjid Agung Ibnu Battutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua serta Pura Jagatnatha. Jika ada tempat ibadah umat Kong Hu Cu, maka lengkaplah semua tempat ibadah dari enam agama yang diakui di Indonesia.

Banyak turis yang singgah di Puja Mandala untuk melihat keunikannya. Selain mengagumi toleransi yang ada, cukup banyak juga yang berfoto di depan sejumlah rumah ibadah.

5. Bukit Kasih, Minahasa

Foto: (Shafa/detikTravel)
Tak hanya Bali, di Minahasa, Sulawesi Utara juga ada sejumlah rumah ibadah yang berdampingan. Traveler bisa melihatnya di Bukit kasih. Kalau dari Manado, bisa ditempuh sekitar 2 jam naik kendaraan bermotor.

Kedamaian antar umat beragama pun terpancar di Bukit Kasih. Di bukit itu terdapat rumah-rumah ibadah yang saling berdekatan, yaitu masjid, gereja Katolik, gereja Kristen, vihara Buddha dan pura Hindu.

Selain kelima rumah ibadah yang sudah lama ada di Bukit Kasih, tempat ibadah Kong Hu Cu juga dibangun di sana. Umat beragama pun bisa beribadah di sana, atau sekadar menikmati indahnya toleransi.

Untuk mencapai puncaknya bukit, traveler perlu menaiki anak tangga terlebih dahulu. Wisatawan akan bertemu dua pilihan jalur, kanan dan kiri. Disarankan lewat jalur kanan supaya lebih cepat tiba di atas bukit.
Halaman 2 dari 6
Kampung Tugu dikenal sebagai kampung kristen tertua di Indonesia bagian Barat yang berlokasi di Jakarta Utara. Daerah ini merupakan peninggalan Portugis, yang dulunya sempat menjadi pelarian tawanan Portugis dari Belanda tahun 1600-an.

Mayoritas penduduk Kampung Tugu adalah umat Kristen. Namun seiring berjalannya waktu, pendatang dari berbagai daerah serta latar belakang berbeda mulai hidup berdampingan di sini.

Umat non Kristen seperti Hindu dan Islam saling harmonis di sini. Rumah dengan foto Yesus yang terpajang di dinding, hingga ornamen salib dan lukisan Perjamuan Terakhir, banyak ditemukan di Kampung Tugu. Namun rumah bernuansa Hindu pun ada.

Untuk tradisi yang diikuti seluruh warga Kampung Tugu juga menarik ditelaah. Mereka punya tradisi Rebo-rebo setiap 1 Januari. Kemudian beberapa hari setelahnya diakan tradisi Mandi-mandi.

Warga Kampung Tugu akan ibadah terlebih dulu di Gereja Tugu dan diikuti oleh masyarakat sekitar. Baik yang beragama Kristen hingga non-Kristen. Kemudian barulah dilanjutkan dengan perang bedak yang menjadi inti acara.

Beralih ke Papua Barat, ada pemakaman di Pulau Doom, Sorong yang mencerminkan harmonisnya umat Islam dan Kristen. Dalam area yang cukup luas itu, ada makam Islam dan Kristen yang bersebelahan. Hanya dibatasi dengan jalan setapak.

Meskipun berbeda agama, warga setempat tidak mempermasalahkan letak kuburan yang berdampingan. Pemakaman ini sudah ada lama dan tampak terjaga serta terawat dengan baik oleh warga Pulau Doom.

Selain pemakaman, jika traveler keliling pulau makan akan melihat gereja dan masjid yang berdekatan lho. Jaraknya hanya beberapa meter saja. Kedua tempat ibadah itu adalah Masjid Miftahul Jannah dan Gedung Klasis GKI Raja Ampat Tengah.

Toleransi antar umat beragama Islam dan Hindu terpancar di Pura Lingsar, Desa Lingsar, Lombok. Pura Lingsar dibangun oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem pada tahun 1741, dan dianggap sebagai pura paling suci di Lombok.

Ada sebuah peraturan tak tertulis di pura ini terkait sesaji. Bila umat Hindu menghantarkan sesaji kepada dewa-dewa tak boleh ada unsur babi, karena hewan itu haram untuk umat Islam. Begitu pula saat Idul Adha, orang Islam dilarang memotong sapi yang dianggap suci oleh umat Hindu.

Pura Lingsar sampai sekarang bahkan masih digunakan sebagai tempat beribadah umat Hindu dan umat Islam suku Sasak. Untuk mempererat tali silaturahmi antara Islam dan Hindu, tiap tahun di Pura Lingsar ada upacara bernama Perang Topat yang melibatkan kedua agama ini.

Upacara tersebut bernama Perang Topat. Ini merupakan upacara lempar melempar ketupat antara orang Islam dan Hindu sebagai wujud rasa syukur atas kerukunan yang terjalin selama ini dan juga atas rejeki yang melimpah ruah.

5 rumah ibadah saling bersebelahan dengan harmonis menjadi pemandangan lumrah di Puja Mandala, Nusa Dua, Bali. Puja Mandala merupakan komplek area rumah ibadah lima agama sekaligus.

Ada Masjid Agung Ibnu Battutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua serta Pura Jagatnatha. Jika ada tempat ibadah umat Kong Hu Cu, maka lengkaplah semua tempat ibadah dari enam agama yang diakui di Indonesia.

Banyak turis yang singgah di Puja Mandala untuk melihat keunikannya. Selain mengagumi toleransi yang ada, cukup banyak juga yang berfoto di depan sejumlah rumah ibadah.

Tak hanya Bali, di Minahasa, Sulawesi Utara juga ada sejumlah rumah ibadah yang berdampingan. Traveler bisa melihatnya di Bukit kasih. Kalau dari Manado, bisa ditempuh sekitar 2 jam naik kendaraan bermotor.

Kedamaian antar umat beragama pun terpancar di Bukit Kasih. Di bukit itu terdapat rumah-rumah ibadah yang saling berdekatan, yaitu masjid, gereja Katolik, gereja Kristen, vihara Buddha dan pura Hindu.

Selain kelima rumah ibadah yang sudah lama ada di Bukit Kasih, tempat ibadah Kong Hu Cu juga dibangun di sana. Umat beragama pun bisa beribadah di sana, atau sekadar menikmati indahnya toleransi.

Untuk mencapai puncaknya bukit, traveler perlu menaiki anak tangga terlebih dahulu. Wisatawan akan bertemu dua pilihan jalur, kanan dan kiri. Disarankan lewat jalur kanan supaya lebih cepat tiba di atas bukit.

(krn/wsw)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Liburan Anti Kesal
Liburan Anti Kesal
16 Konten
Kerjaan di kantor menumpuk, timeline medsos isinya hate speech. Jangan sampai kita ikutan kesal dan stress. Liburan adalah obat yang paling mujarab.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads