Banyak sekali tipe pesta makan di seluruh pelosok Indonesia dengan nama yang berbeda-beda. Tapi intinya tetap satu yaitu Kebersamaan.
Mulai dari Megibung, Pecel Pitik di desa adat sampai Makan Bajamba, dihimpun detikTravel, Kamis (17/11/2016), Yuk intip keakraban ala Indonesia ala pesta makan tradisional!
1. Megibung
Foto: Baban Gandapurnama
|
Megibung merupakan tradisi turun-temurun yang berlangsung sejak abad ke-17. Tradisi ini dilakukan masyarakat Karangasem yang terletak di ujung timur Bali. Megibung berasal dari kata gibung yang berarti kegiatan dilakukan banyak orang, dimana saling berbagi satu dengan lainnya. Saat berlangsung Megibung, orang-orang duduk bersama sambil bertukar pikiran, berbagi cerita hingga bersenda gurau.
Makanan dan minuman tersedia lengkap pada satu meja memanjang. Semua duduk saling bersebelahan tanpa sekat. Di depan mereka ada ragam kuliner khas Bali antara lain sop ares, jukut urab, lawa kacang dan plecing kangkung. Tentu tak ketinggalan, sambal turut memicu lidah makin meriah.
2. Pecel Pitik di Banyuwangi
(Avitia Nurmatari/detikTravel)
|
Temannya Pecel Pitik yakni bumbu pecel ala masyarakat Osing yang tinggal di Desa Adat Kemiren. Bumbunya terdiri dari kemiri atau kacang tanah goreng, garam, cabai besar goreng, terasi bakar, bawang putih goreng atau bakar yang sudah dihaluskan. Kemudian diberi kelapa parut yang masih agak muda dan air kelapa. Yummy...
Pecel Pitik sendiri mengandung makna 'mugo-mugo barang hang diucel ucel dadio barang hang apik'. Artinya, semoga segala yang diupayakan membuahkan hasil yang baik.
3. Bedulang
Foto: Baban Gandapurnama
|
Bedulang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Belitung. Bedulang memiliki nilai kebersaman dan multikultur. Jadi saat makan bersama-sama itu tidak memandang suku dan agama, tanpa ada perbedaan. Makanan tertutup tudung dulang atau saji tidak boleh dibuka sebelum ada tulam.ulam pada dulang itu sebagai kode kalau makanan sudah lengkap. Artinya, tudung boleh dibuka, lalu makan bersama-sama.
Pembuka tudung saji itu haruslah pria. Keempat orang meliputi satu kelompok itu terdiri seluruh pria atau perempuan. Setiap dulang tersebut tersedia aneka kuliner khas Belitung seperti daging, ikan, dan kuah sayuran. Nyamm! Semua hidangan sungguh menggoyang lidah. Pesta makan Bedulang sungguh seru!
4. Pesta Makan Saat Lebaran Topat
(Iwan Kurniawan/Youtube)
|
Lebaran ini dilakukan seminggu setelah Idul Fitri dan setelah puasa Syawal selama seminggu. Tradisi ini hanya ada di Lombok khususnya Lombok Barat dan Lombok Tengah, kalau Lombok Timur sedikit yang merayakan. Lebaran Topat ini biasanya berlangsung dari pukul 10.00 WITA sampai 23.30 WITA.
Selain itu juga di Lebaran Topat ini biasanya masyarakat Lombok melakukan takbir di masjid-masjid di sekitar rumah serta berziarah ke makam-makam sesepuh bersama keluarga. Menurut Kasi Produk Pariwisata Disbudpar NTB Siti Alfiah, Lebaran Topat ini hanya terjadi di Lombok.
5. Makan Bajamba
(sayaindonesiaorg/Youtube)
|
Tradisi ini biasanya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harafiah Makan Bajamba mengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.
Pesta makan ini umumnya diikuti oleh mulai dari puluhan hingga ribuan orang. Masyarakat yang ikut kemudian dibagi dalam beberapa kelompok. Suatu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar.
Di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk berisikan nasi dan berbagai macam lauk. Acara ini biasanya dibuka dengan berbagai kesenian Minang, kemudian diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, hingga acara berbalas pantun.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan