Sukabumi tidak hanya punya mochi, tapi juga wisata peternakan sapi. Berada di kaki gunung Gede dan Pangrango membuat Sukabumi yang berhawa sejuk memang pas untuk wisata peternakan sapi.
detikTravel pernah berkunjung ke Hasmlik beberapa waktu lalu, wisata edukasi peternakan sapi dan susu. Lokasinya berada di jalan raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di Jl Raya Cimangkok No 7, RT 03/05, Cimangkok, Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasmilk sering menjadi kunjungan wisata edukasi berbagai sekolah di Sukabumi dan sekitarnya. Tempat ini juga asyik untuk dikunjungi bersama keluarga. Wisatawan tentu akan diajak melihat sapi perah. Mulai dari pemberian makan sampai produk susunya, lengkap!
Anak-anak diajak menjelajah jalanan desa dengan ladang dan pemukiman warga di kanan kiri untuk menuju kandang-kandang sapi. Karena berbentuk koperasi, mereka menghimpun 18 peternak sehingga letak kandangnya pun agak tersebar.
Setiap sapi butuh 40 kg rumput dan 50 liter air setiap hari. Sapi-sapi ini adalah jenis Holstein anakan dari Australia.
Sapi-sapi ini dikawinkan dengan hati-hati demi menjaga kualitas agar tidak terjadi perkawinan sedarah yang bisa menyebabkan sapi terlahir cacat. Sapi-sapi betina ini pun diberi nama-nama selebriti Indonesia. Lucu ya.
Anak-anak pun bisa memberi makan sapi dengan rumput yang sudah disiapkan, ini jadi pengalaman asyik untuk mereka. Anak-anak akan mendapat pengetahuan plus pengalaman baru.
Pengunjung bisa melihat proses pengolahan susu sapi sampai dikemas dalam botol kalau datang dipagi hari. Sementara, di kantor koperasi tersedia aneka olahan susu dan makanan yang bisa dibeli oleh pengunjung.
Untuk kunjungan wisata edukasi ke Hasmilk, setiap orang akan dikenakan tarif Rp 40 ribu, termasuk mendapatkan 1 liter susu, satu botol kecil yoghurt dan sekantung permen karamel susu. Tempat seperti ini cocok untuk traveler yang ingin mengajak keluarga, mumpung liburan panjang Natal.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum