Wisata Kuliner Khas Melayu di Siak, Ini Rekomendasinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Kuliner Khas Melayu di Siak, Ini Rekomendasinya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 25 Jan 2017 12:32 WIB
Aneka makanan khas Melayu yang ada di Kantin Bude (Wahyu/detikTravel)
Siak - Tak hanya belajar sejarah, traveler yang liburan ke Siak juga bisa menyicipi aneka kuliner Melayu yang khas. Satu yang direkomendasikan adalah Kantin Bude.

Ya, Kantin Bude adalah nama destinasi wisata kuliner satu ini. Sekilas namanya sama sekali tidak komersil. Begitu juga dengan tempatnya, yang nampak seperti warteg sederhana. Namun jangan salah, meski sangat sederhana, tapi soal rasa jangan ditanya: juara!

detikTravel menyambangi Kantin Bude ini akhir pekan lalu dalam rangka Famtrip Pesonna Hotel Pekanbaru. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 siang. Perut sudah keroncongan minta diisi. Selepas menjelajahi Istana Siak, kami pun mengarahkan mobil ke arah Kantin Bude.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas rekomendasi beberapa warga setempat, Kantin Bude memang jadi pilihan. Katanya, di sini hidangan khas Melayu-nya sangat lezat. Tak sampai 10 menit, mobil kami sudah sampai di depan warung Kantin Bude.

Ternyata lokasinya tak jauh dari Istana Siak dan Alun-alun Kota Siak. Tepatnya berada di Jalan Datuk Kampar, di depan warung ada beberapa pepohonan yang cukup rindang dan sejuk.

Tampilan dari luar Kantin Bude ini terlihat kurang meyakinkan (Wahyu/detikTravel)Tampilan dari luar Kantin Bude ini terlihat kurang meyakinkan (Wahyu/detikTravel)


Meski dari luar tampilannya terlihat kurang meyakinkan, tetapi siang itu Kantin Bude cukup padat didatangi pengunjung. Beberapa orang memilih untuk makan di tempat, sementara sisanya terlihat minta makanannya dibungkus saja.

"Mau pesan makanannya sendiri-sendiri atau dihidang?" tanya seorang pelayan, begitu kami duduk di kursi. Kami pun menjawab dihidang saja.

Dihidang adalah cara penyajian makanan dengan ditaruh di piring-piring kecil, kemudian didisplay di atas meja tempat kami akan pakan. Ada kurang lebih 12 piring berisi lauk yang ditampilkan di atas meja kami saat itu.

Aneka makanan khas Melayu yang dihidangkan Kantin Bude (Wahyu/detikTravel)Aneka makanan khas Melayu yang dihidangkan Kantin Bude (Wahyu/detikTravel)


Lauknya yang disiapkan siang itu mulai dari kakap merah masak asam pedas, gulai siput laut, ikan senangin bakar sambal kecap, pepes ikan kembung, bawal sambal balado, bilis jengkol balado, ayam bakar, serta rendang kerang. Untuk sayurnya ada tumis sayuran, gulai pare dan tak lupa lalapan daun tenggek burung serta sambal terong belacan.

Hmm, hanya dari melihat deretan makanan yang sedang dihidang ini saja, nafsu makan mulai muncul. Satu per satu lauk ini kami coba. Yang paling juara menurut saya adalah rendang kerang, serta kakap merah asam pedasnya. Rasanya sangat berbumbu dan cukup pedas.
 Sambal terong belacan dan daun tenggek burungnya mantap! (Wahyu/detikTravel) Sambal terong belacan dan daun tenggek burungnya mantap! (Wahyu/detikTravel)


Jangan lupa juga sambal terong belacannya dicolek, bersama daun lalapan daun tenggek burung. Sambalnya yang segar memakai perasan jeruk kesturi, berpadu dengan daun tenggek burung yang bercitarasa seperti mangga muda, sungguh paduan yang pas. Mantap!

Tapi bukan berarti lauk lainnya tak kalah lezat. Pepes ikan kembungnya lezat, bilis jengkol balado, dan gulai siputnya maknyus! Semuanya patut dicoba pokoknya!
Semuanya enak! (Wahyu/detikTravel)Semuanya enak! (Wahyu/detikTravel)


Ibu Kamsiyah (67), pemilik Kantin Bude mengaku sudah berjualan makanan khas Melayu ini sejak tahun 1994, sejak Siak masih kecamatan sebelum menjadi kabupaten seperti sekarang. Kemsiyah yang berdarah Jawa-Melayu ini menyiapkan sendiri masakan yang dijualnya mulai dari pukul 08.00 pagi.

"Dari jam 08.00 pagi, racik bumbu sendiri, masak sendiri. Buka jam 11.00 sampai jam 16.00 sore sudah habis. Sehari bisa habis 7 kilo nasi, kalau ramai ikan tapah di atas 10 kilo bisa habis," ujar Kamsiyah.

Kamsiyah menjelaskan bahwa makanan yang dimasaknya memang memiliki citarasa Melayu yang kental. Masakan Melayu kental bumbu rempah dengan rasa asam dan pedas. Berbeda dengan masakan Padang yang bersantan, masakan Melayu cenderung lebih 'ringan' dan tidak terlalu berat.

Kamsiyah, pemilik Kantin Bude yang legendaris (Wahyu/detikTravel)Kamsiyah, pemilik Kantin Bude yang legendaris (Wahyu/detikTravel)


"Ya seperti inilah khas Melayu kampung sini. Ada ikan Tapah, ikan Baung. Tapi sayang hari ini bahannya sedang tidak ada di pasar. Yang paling laris di sini gulai asam pedas, baik orang sini dan orang pendatang carinya gulai ini," tutur Kamsiyah.

Untuk harga, Kamsiyah mematoknya per porsi hidangan yang kita makan. Untuk rendang kerang harganya Rp 25 ribu, bilis jengkol balado Rp 20 ribu, ikan kakap Rp 25 ribu, dan yang paling mahal yaitu ikan tapah sekitar Rp 40 ribu. Cukup bersahabat bukan?

Traveler yang tertarik mencoba bisa mampir ke Kantin Bude yang berada di Kabupaten Siak, Riau. Satu yang mesti traveler ingat adalah, jangan menilai warung makan hanya dari tampilan luarnya saja, tetapi rasakan kelezatan makanannya. Dijamin persepsi traveler akan berubah, seperti saat saya berkunjung ke Kantin Bude. Istimewa! (wsw/aff)

Hide Ads