detikTravel mendapat kesempatan untuk mengunjungi Toraja atas undangan Kementerian Pariwisata, Rabu (25/1/2017). Salah satu tempat yang dijelajahi adalah Gua Malilin di Kete Kesu.
Gua berada di atas kubur tebing. Tak sampai 10 menit traveler akan sampai di mulut gua. Gua ini merupakan tempat persembunyian leluhur masyarakat Toraja ketika penjajahan Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuk ke tengah gua, traveler akan menemukan batu di dinding gua yang berbentuk hidung raksasa. Batu hidung terbentuk mencuat keluar dengan lubang di bawahnya. Persis seperti hidung.
Sedangkan di seberang bawah ada batu buaya, dengan lubang di atasnya yang terlihat seperti mata. Moncong panjang buaya pun terlihat dengan jelas. Rahang bawah dengan gigi-gigi runcing yang kecil juga terlihat rinci.
Anehnya dalam gua sepanjang 500 m ini hanya ada dua batu. Dan keduanya ada di dalam satu ruangan. Hiii...
Walaupun gua ini adalah tempat persembunyian nenek moyang orang Toraja, namun mereka percaya bahwa batu itu terbentuk secara alami. Traveler yang mau memotret harus hati-hati, karena gua ini licin dan sangat gelap.
Seperti namanya Gua Malilin yang artinya lebih gelap dari malam. Sejarah batu ini pun tersembunyi dalam gelapnya gua. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar