Berburu Kerajinan Kain Tenun Khas Riau, Ini Tempatnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berburu Kerajinan Kain Tenun Khas Riau, Ini Tempatnya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 31 Jan 2017 16:10 WIB
Aneka usaha kerajinan kain tenun khas Melayu (Wahyu/detikTravel)
Pekanbaru - Riau terkenal akan kerajinan tenun khas Melayu. Salah satu tempatnya ada di Tenun Wan Fitri. Kamu bisa melihat proses pembuatan, sekaligus berbelanja di sini.

Tenun Wan Fitri adalah salah satu usaha kerajinan kain tenun khas Melayu yang cukup tersohor di Riau. Industri rumahan ini bahkan pernah membuatkan kain tenun yang dipakai SBY dan Ibu Ani Yudhoyono saat berkunjung ke Riau beberapa tahun silam.

Tenun Wan Fitri ini beralamat di Jalan Kayu Manis (Soebrantas Lama) No 44, Tampan, Pekanbaru, Riau. detikTravel berkunjung ke tempat kerajinan tenun ini pekan lalu dalam rangka acara Famtrip Pesonna Hotel Pekanbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat detikTravel berkunjung, suasana masih cukup sepi karena jarum jam masih menunjukkan sekitar pukul 09.00 pagi. Pepohonan nan rindang menaungi sekitar bangunan, menciptakan nuansa sejuk dan asri.
Kerajinan kain tenun khas Melayu Wan Fitri (Wahyu/detikTravel)Kerajinan kain tenun khas Melayu Wan Fitri (Wahyu/detikTravel)


Toko kerajinan Tenun Wan Fitri ini berbentuk seperti layaknya rumah biasa. Terdiri dari 2 lantai, di lantai 1 bangunan ternyata dipakai untuk produksi kain tenun. Tampak beberapa orang pekerja tengah mengerjakan pesanan kain.

Menurut Lia, salah seorang pekerja di workshop Wan Fitri, untuk pembuatan selembar kain tenun khas Melayu ini bisa dikerjakan paling cepat kurang lebih 3 hari. Itu juga tergantung dengan tingkat kerumitan motif. Semakin rumit motifnya, waktu pengerjaan bisa makin panjang.

"Bisa sampai 2 minggu juga, tergantung kerumitan motif. Kain tenun ini bisa digunakan untuk acara adat, sampai pesta pernikahan," ujar Lia.

Salah seorang pekerja sedang menenun kain khas Melayu (Wahyu/detikTravel)Salah seorang pekerja sedang menenun kain khas Melayu (Wahyu/detikTravel)


Menurut Wan Meda, salah satu penerus usaha Tenun Wan Fitri ini, penggunaan kain tenun khas Melayu ini bisa dilihat dari warnanya. Untuk acara adat, biasanya kain berwarna hitam yang dipakai. Kain tenun warna hitam ini dipakai oleh para Datuk, alias tokoh masyarakat atau pejabat.

Sementara untuk kain tenun berwarna emas, biasanya digunakan kasta yang lebih tinggi, yaitu untuk keluarga Kerajaan. Rakyat biasa biasanya tidak menggunakan 2 warna tersebut. Selebihnya, warna-warna lain bisa digunakan warga biasa.

Untuk motif kainnya sendiri, Wan Meda menyebut kain tenun khas Melayu kebanyakan mengambil motif-motif dari alam. Dari mulai tumbuhan, atau pun hewan.

"Yang paling khas dari Tenun Melayu ini motif Pucuk Rebung. Kami memang mengambil nama motif dari tumbuhan atau hewan. Ada juga motif bunga-bunga kecil, bunga Tanjung namanya," jelas Wan Meda.
 Aneka kain tenun khas Melayu di Tenun Wan Fitri (Wahyu/detikTravel) Aneka kain tenun khas Melayu di Tenun Wan Fitri (Wahyu/detikTravel)


Harga kain tenun khas Melayu ini sangat variatif. Dari yang paling murah seharga Rp 400-ribuan, hingga bisa sampai satu set kain untuk pesta pernikahan dihargai sampai Rp 4,5 Juta.

Tapi percayalah, kualitas kain tenun khas Melayu ini sangat sepadan dengan harga yang ditawarkan. Traveler yang mau mencari oleh-oleh berkesan untuk keluarga, bisa mengunjungi Tenun Wan Fitri ini. Sekaligus ini untuk usaha melestarikan tenun Melayu agar tetap lestari sampai anak cucu kita nanti. (wsw/wsw)

Hide Ads