Di Maluku, Gading Gajah Pernah Dijadikan Mas Kawin Nikah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keajaiban Indonesia Timur

Di Maluku, Gading Gajah Pernah Dijadikan Mas Kawin Nikah

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 23 Feb 2017 12:15 WIB
Mas kawin di Maluku pada zaman dulu adalah gading gajah (Afif/detikTravel)
Ambon - Banyak yang menarik, soal benda-benda peninggalan leluhur di Indonesia Timur. Di zaman dulu, gading gajah adalah mas kawin di Maluku!

Untuk melihat mas kawin gading gajah tersebut, traveler bisa melihatnya di Museum Siwalima di Jl Taman Makmur, Kecamatan Nisa Niwe, Kota Ambon, Maluku. Gading gajahnya tersimpan dalam satu kotak kaca besar. Panjangnya mungkin sekitar 1 meter lebih dan tampilannya masih bagus.

Pada zaman dulu, jauh sebelum penjajah Belanda masuk ke Indonesia, orang-orang Maluku memakai gading gajah untuk mas kawin. Namun ternyata, sebenarnya di Maluku sendiri tidak ada gajah!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gading gajah itu didapatkan dari para pedagang-pedagang Eropa dan Asia yang datang ke Maluku pada abad ke-13. Orang-orang Maluku membeli rempah-rempah dengan cara barter, ditukar dengan gading gajah.

Oleh sebab itulah, gading gajah dianggap benda yang paling mahal. Sampai-sampai, kala itu digunakan sebagai mas kawin. Bukan cuma satu, tapi bisa dua sampai tiga gading gajah yang harus diperlukan pria untuk meminang sang gadis.

Soal harga, pasti mahal sekali. Oleh sebab itu, gading-gading gajah hingga kini masih tersimpan di beberapa rumah-rumah penduduk Ambon sebagai peninggalan berharga.

Kini, praktek menjadikan gading gajah sebagai mas kawin sudah tidak ada lagi. Jadi kalau mau melihat gading gajah sebagai mas kawin di Maluku, datang saja ke Museum Siwalima ini. (bnl/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads