Pulau Bawah merupakan salah satu pulau yang masuk ke dalam Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau. Dibangun sejak tahun 2012 atau lima tahun lalu, resort ini mengusung tema eco resort yang ramah lingkungan dan mewah. Ini dia saingan Maladewa dari Anambas.
Bersama dengan Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan detikTravel pun singgah ke Pulau Bawah yang menyandang predikat 'Pulau Tropis Terbaik di Asia' tahun 2012 oleh media internasional CNN Travel, Senin (27/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setibanya di Pulau Bawah, speedboat pun segera ditambatkan di pelabuhan yang sudah tersedia di tengah laut. Maklum, resor yang dikelola oleh orang asing berkewarganegaraan AS ini memang tidak sembarangan memperbolehkan orang masuk. Terlebih lagi, mereka juga sangat menjaga keberlangsungan terumbu karang di sekitar pantai.
Bersama dengan rombongan Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris dan segenap anggota Kementerian Perhubungan, kami diperbolehkan masuk ke area Pulau Bawah dengan terlebih dulu mengisi buku tamu. Wah, sudah seperti masuk ke hotel bintang lima saja.
Melangkahkan kaki lebih jauh ke pantai dari dermaga, tampak jelas hamparan pasir putih serta air laut yang bening bak kaca. Sebuah perahu boat yang tengah bersandar pun tampak melayang, dengan ikan warna-warni yang asyik bermain di sekelilingnya. Semua hal itu pun seakan membenarkan klaim Pulau Bawah sebagai Pulau Tropis Terbaik di Asia versi CNN.
Semakin kaki mendekati pulau, pandangan mata semakin jelas melihat pembangunan resor yang masih tampak di sana sini. Faktanya, Resort Pulau Bawah masih berada dalam tahap pengerjaan atau finishing. Hal itu pun dibenarkan oleh GM Pulau Bawah, Tom Blachere yang berkewarganegaraan Prancis.
![]() |
"Kami telah membangun selama lima tahun lebih hanya dengan tangan, tidak ada mesin atau buldozer, ini adalah resor yang dibangun hanya oleh tangan orang Indonesia," terang Tom.
Selain membangun secara manual, pihak pengelola Pulau Bawah juga hanya mempekerjakan penduduk asli dari pulau sekitar. Namun tidak hanya itu, lingkungan juga menjadi perhatian utama dari pihak pengelola. Tom juga menjelaskan, bahwa vegetasi di Pulau Bawah tetap dibiarkan seperti aslinya dengan sedikit bagiannya yang diubah menjadi villa.
"Kami sangat peduli akan konservasi dan berupaya seminimal mungkin agar tidak meninggalkan 'jejak' saat membangun resor. Apabila Anda melihat jalur bambu yang ada, itu bertujuan untuk membatasi para pekerja. Vegetasi yang ada adalah asli dari Pulau Bawah dan kami hanya mengambil sedikit untuk villa," papar Tom.
Secara teknis, Resort Pulau Bawah memiliki total 35 villa. Terdiri dari 21 villa pantai dengan 2 di antaranya merupakan twin bedroom villa, 3 villa kebun dan 11 villa air. Selain itu Resort Pulau Bawah juga dilengkapi dengan wellness centre, pondokan dengan view menghadap laut dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
Ramah lingkungan
![]() |
Selain pembangunan yang dikerjakan secara manual dengan tangan, faktor lingkungan juga menjadi hal utama yang diterapkan oleh pihak pengelola Pulau Bawah. Hal itu pun dapat dilihat langsung lewat pendistribusian energi dan air di Pulau Bawah yang patut dijadikan role model.
"Kami memiliki kincir angin, solar cell dan sumber tenaga lainnya. Jika Anda lihat, setiap atap bangunan yang ada dapat menyaring air hujan untuk diolah dan dikonsumsi kembali, limbahnya akan dipakai sebagai pupuk tumbuhan dan lainnya," ujar Tom.
Saat ini, Tom dan pihak pengelola Resort Pulau Bawah bahkan sampai mempekerjakan sejumkah teknisi dan ilmuwan dari Singapura dan Indonesia. Tujuannya adalah untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan pada setiap aspek di dalam resor.
Harga menginapnya cukup mahal
Lantas berapa harga yang dibutuhkan untuk menginap di Resort Pulau Bawah? Tunggu dulu, tidak usah buru-buru. Saat ini, Resort Pulau Bawah masih berada dalam tahap penyelesaian dan masih tertutup untuk wisatawan. Namun menurut Tom, harganya akan cukup mahal tapi setara dengan segala fasilitas yang didapat.
![]() |
"Harga akan mencakup transfer pesawat amfibi yang datang dari hub di Singapura, transport mobil dari hotel ke terminal, makanan, ongkos selama di resort dan semua aktivitas, jadi pasti akan mahal," ujar Tom.
Tentu masuk akal, mengingat biaya bahan bakar yang dikeluarkan oleh pihak pengelola untuk menerbangkan pesawat amfibi demi mengirit waktu tempuh menuju Pulau Bawah. Bocorannya, rate menginap per malamnya adalah sekitar Rp 30 juta!
Harga itu pun masih menjadi spekulasi, mengingat resor yang memang belum dibuka untuk umum. Apabila semua berjalan sesuai rencana, nantinya Resort Pulau Bawah akan dibuka atau selesai pada bulan Juni tahun ini.
"Kami akan buka pada bulan Juni," tutup Tom.
Apabila sudah rampung, bukan tidak mungkin jika Pulau Bawah akan menjadi saingan bagi Maladewa. Adakah traveler yang berminat untuk liburan di Resort Pulau Bawah, Anambas? Mungkin untuk bulan madu. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum