detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Derawan bersama para pemenang d'traveler of The Year 2016 pekan lalu. Saat berkunjung ke Pulau Sangalaki, detikTravel mendapati air laut di sekitar pantainya berubah jadi pink!
Perubahan air laut terjadi di pinggir pantai. Seketika air yang tadinya jernih perlahan berubah menjadi merah muda, sangat cantik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Red tide terjadi karena naiknya fitoplankton bernama dinoflagellata ke permukaan laut oleh adanya upwelling (arus yang bergerak dari bawah laut ke permukaan) dan transport arus. Ini dapat menghambat interaksi pertukaran oksigen antara atmosfer dan laut serta kandungan oksigen yang menurun.
![]() |
Dinoflagellata termasuk kedalam tumbuhan yang memiliki inti sel, karena bisa melakukan fotosintesis.
Naiknya tumbuhan ini ke permukaan akan membuat perairan menjadi berwarna. Tak hanya pink tapi juga merah atau coklat. Dinoflagellata biasanya hidup di perairan tropis dan sub tropis.
Tapi tak semua perairan, karena penyebaran tumbuhan ini tergantung dari arus laut. Jadi fenomena laut berwarna pink ini bisa berpindah-pindah sesuai dengan arus yang membawanya.
Bukan hanya bagi lingkungan laut, red tide juga berbahaya bagi manusia. Kalau sampai terkena mata bisa terjadi iritasi.
![]() |
Walaupun cantik tapi ternyata fenomena ini juga sangat mengerikan. Jadi, jangan langsung buru-buru nyebur jika melihat red tide ya. Lebih baik tanya kepada warga sekitar untuk keamanan diri. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan