Pasar Lolowa ada di sisi selatan Atambua, Kabupaten Belu, NTT. Ini adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. detikTravel dan Tim Tapal Batas detikcom berkunjung ke Pasar Lolowa pada Minggu pagi (2/4/2017).
Di Pasar Lolowa, kita bisa melihat warga menjual langsung hasil kebun mereka. Tidak ada bangunan pasar yang solid. Kebanyakan penjual menggelar lapak dan tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini orang-orang kampung jualan langsung sayur mayur hari Sabtu-Minggu saja. Kalau hari biasa tidak buka," kata Jonan.
Theresia Ikun (50) seorang pedagang juga mengiyakan. Perbedaaan lainnya, pedagang di sini sekaligus petani sayur mayur. Mereka menjual langsung hasil kebun mereka.
"Ini pisang, pepaya, labu dari kebun sendiri. Kalau cabai saya beli lagi dari orang lain," kata Theresia.
Banyak pedagang di Pasar Lolowa datang dari daerah Halulik di sebelah selatan Atambua. Seperti Gradiana Balo (37) yang berjualan beras. Pada hari biasa di berjualan di Haluli, baru pada akhir pekan dia jualan di Pasar Lolowa.
Sinyal Telkomsel jadi andalan mereka untuk berkomunikasi dalam jual beli, cari barang atau menghubungi keluarga. "Saya sering telepon anak saya di Bajawa," kata Grandiana Lubasolis (58).
![]() |
Blusukan di Pasar Lolowa, pastikan membawa kamera. Theresia, Gradiana dan para pedagang lain sangat ramah dan fotogenik.
Aneka sayur mayur yang digelar dalam dagangan mereka penuh warna dan menarik untuk menjadi objek jepretan kamera. Daging jarang dijual di sini, hanya beberapa penjual ikan asap. Memang harus ke Pasar Rakyat Atambua jika ingin membeli daging dan ikan.
"Kalau orang kampung tidak bisa jualan di Pasar Atambua. Sudah penuh. Kami orang kampung dikasih jualan di Pasar Lolowa," kata Gradiana.
Pasar Lolowa adalah salah satu wajah Atambua yang menarik. Saat menjelajah Atambua, jangan lupa menikmati hiruk pikuk pasarnya.
Simak kisah-kisah lain petualangan ke Atambua di Tapal Batas Detikcom.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar