Dengan konsep wisata alam, menjadikan objek wisata baru ini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Masyarakat yang selama ini disibukkan rutinitas kerja di kota, bisa menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di kolam renang yang asri. Wisatawan tak perli khawatir mengajak anak-anak, karena di grojogan ini kedalamannya bervariatif.
Grojogan Lepo berada di antara Dusun Pokoh 1 dan Pokoh 2, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Di obwis ini, ada empat grojogan dengan kedalaman berbeda. Sudah dua tahun ini nama Grojogan Lepo mencuat ke publik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang masing-masing grojogan di objek wisata ini memiliki kedalaman berbeda-beda. Grojogan pertama memiliki kedalaman 2 meter, untuk grojogan kedua dan ketiga kedalamannya 30 cm sampai 70 cm, sementara grojogan keempat berkedalaman sekitar 2,5 meter.
"Grojogan kedua dan ketiga paling banyak dipakai berenang, karena memang pas buat anak-anak," lugasnya.
Dia menjelaskan dulunya grojogan ini digunakan warga untuk mengambil air buat keperluan sehari-hari. Tapi setelah instalasi air dari PDAM masuk ke kawasan ini, warga sudah tak memakai lagi grojogan ini. Setelahnya karena tak dimanfaatkan warga, mereka mulai berpikir bagaimana caranya Grojogan Lepo ramai dikunjungi wisatawan.
Akhirnya warga setempat mulai menata kawasan ini, dengan konsep awal tidak merubah alam, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat tidak menggunakan bahan-bahan material yang tak ramah lingkungan. Bahkan, pokdarwis setempat juga melarang para pedagang menjual minuman sachet dan mie instan kemasan sterofoam.
Kebijakan yang dikeluarkan pokdarwis ini tak lain agar tidak terjadi kerusakan alam maupun pencemaran lingkungan di Grojogan Lepo.
"Kami dalam menata Grojogan Lepo mengedepankan motto kembali ke alam," sebut Haryono.
Menurut dia, warga setempat termasuk pokdarwis tak ingin tatkala Grojogan Lepo dibuka buat wisatawan, justru mengakibatkan kerusakan. Selain menawarkan konsep kolam renang alami atau grojogan asri, wisatawan yang berkunjung ke obwis ini tak ditarik retribusi. Namun jika bersedia wisatawan bisa memberikan dana donasi sebisanya, itupun donasinya suka rela. Menurut Haryono, donasi dari wisatawan ini nantinya dikembalikan kembali ke Grojogan Lepo, untuk menata kawasan lebih baik. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar