Berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, terdapat sebuah sumur raksasa yang memiliki nama Jalatunda. Tak sedikit wisatawan hingga peziarah datang untuk melakukan ritual lempar batu demi kesuksesan.
Mitosnya, barangsiapa dapat melempar batu hingga menyentuh dinding batu sumur dipercaya akan sukses dan tercapai segala keinginannya. Kepercayaan itu pun tidak terlepas dari kisah lama yang dipercaya masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam bahasa Jawa, kata jala memiliki arti jaring dan tunda yang berarti tertunda. Jadi lewat mitos melempar batu, dipercaya kalau keinginan yang tertunda bisa dibuka dan dikabulkan.
"Jala adalah jaring, tunda yang tertunda, kalau ada yang punya cita-cita masih tertutup jala-jala ajaib, jadi semua yang tertunda bisa dibuka di sini," tambah Hizbulloh.
Apabila dilihat secara langsung, Sumur Jalatunda memiliki diameter yang cukup lebar. Rasanya jika diibaratkan secara luas, mungkin Sumur Jalatunda bisa jadi lebih besar dari lapangan bola.
![]() |
Dijelaskan juga oleh Hizbulloh, kalau ada beberapa versi terkait asal muasal sumur ini. Penjelasannya pun bervariasi dari yang ilmiah hingga terkait kepercayaan Jawa.
"Terjadinya sumur legenda mengatakan beberapa versi, pertama dari letusan ribuan tahun lalu, versi lain ini lokasi jatuhnya senjata Antareja pas perang Bharatayudha, versi tiga ini dari injakan kaki kalau dilihat dari Telaga Dringo," ujar Hizbulloh.
Sedangkan dari sisi mistis, Sumur Jalatunda dipercaya memiliki hubungan langsung dengan Gunungkidul di Pantai Selatan yang menjadi kediaman Nyi Roro Kidul.
"Legendanya tembus Gunungkidul, warnanya bisa berubah kalau ada yang tenggelam di Pantai Selatan, laki-laki kuning hijau, perempuan kuning hitam," cerita Hizbulloh.
![]() |
Bahkan yang lebih menyeramkannya lagi, Hizbulloh bisa mengetahui apakah ada orang yang jatuh ke dalam sumur atau tidak lewat bau sumur. Ada yang bilang kalau korban yang jatuh merupakan tumbal yang diminta penunggu Sumur Jalatunda.
"Dulu tiap tahun ada yang jatuh ke Jalatunda, mungkin tumbal terakhir tahun 2007," ujar Hizbulloh.
Diceritakan juga oleh Hizbulloh, kalau dahulu almarhum mantan Presiden Indonesia ke dua, Soeharto juga pernah datang ke Sumur Jalatunda untuk meminta berkah. Ada banyak kisah yang menyertai kehadiran Sumur Jalatunda.
Bagi traveler yang ingin mencoba peruntungan untuk melempar batu ke dinding sumur, harga tiket masuknya adalah Rp 5 ribu/orang untuk turis lokal maupun domestik. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo