Diresmikan pada tahun 1990, museum yang terletak di Jalan Tjilik Riwut KM 2 Palangkaraya ini memang belum begitu populer. Bahkan masyarakat Kalimantan Tengah pun belum banyak yang sadar akan keberadaannya.
Dilihat detikTravel dari situs resmi Asosiasi Museum Indonesia, Senin (8/5/2017), museum yang dikelola oleh pihak Pemrov Kalteng ini menampilkan berbagai koleksi barang hingga sejarah Suku Dayak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun tidak hanya itu, terdapat juga sejumlah alat upacara adat hingga senjata tradisional Dayak seperti Sumpit, Duhung dan Mandau. Tak lupa juga, miniatur Rumah Betang yang merupakan rumah tradisional Suku Dayak yang memanjang dan berbentuk rumah panggung.
Selain itu, dapat dilihat juga ribuan buah senjata sitaan yang digunakan saat terjadi konflik etnis di Sampit pada tahun 2001 silam. Senjata itu pun menjadi saksi bisu dari kejadian berdarah kala itu.
![]() |
Traveler yang datang berkunjung juga bisa mampir ke bagian perpustakaan untuk mencari info lebih detil. Jika ingin lebih, bisa juga menyewa jasa pemandu museum.
Museum Balanga pun buka setiap hari kecuali Minggu. Pada hari Senin-Kamis buka dari pukul 07.00-14.00 WIB, Jumat pada pukul 07.00-11.30 dan Sabtu pada pukul 07.00-12.30 WIB. Harga tiket masuknya cukup Rp 2.500/orang. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan