Wamena yang Dikunjungi Jokowi, Punya Tari Perang!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wamena yang Dikunjungi Jokowi, Punya Tari Perang!

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 12 Mei 2017 16:10 WIB
Festival Lembah Baliem di Wamena (Sastri/detikTravel)
Wamena - Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat membuat heboh netizen setelah berkendara di Wamena. Nah, di sana juga ada tari perang yang legendaris.

Presiden Jokowi baru saja menyusuri Jalan Trans Papua di Wamena. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu juga menyempatkan untuk menjajal jalan dengan menggunakan motor trail. Hal itu pun sempat mencuri perhatian netizen.

Seperti diketahui, Wamena memang menyimpan keindahan alam hingga budaya yang unik dan masih terjaga. Lembah Baliem di Wamena yang terkenal pun menjadi rumah bagi Suku Dani dan berbagai suku lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tidak hanya itu, Lembah Baliem juga menjadi 'panggung' dari budaya tari perang yang masih rutin dilakukan oleh Suku Dani setiap tahunnya. Hanya saja tidak benar-benar perang seperti dulu, melainkan jadi atraksi wisata bagi wisatawan lewat gelaran Festival Lembah Baliem.

Suasana tari perang di Festival Lembah Baliem Wamena (Sastri/detikTravel)Suasana tari perang di Festival Lembah Baliem Wamena (Sastri/detikTravel)

Dihimpun oleh detikTravel yang sudah beberapa kali melihatnya langsung di Wamena, Jumat (12/5/2017) festival ini digelar oleh beberapa suku yang mendiami Lembah Baliem. Antara lain Suku Dani, Lani, dan Yali. Festival Lembah Baliem biasa digelar selama 3 hari di bulan Agustus tiap tahunnya.

Lanskap Lembah Baliem yang masih asli dan alami menjadi latar festival. Masyarakat setempat mengenakan pakaian adat, yakni koteka untuk pria dan rok jerami untuk wanita. Lengkap dengan aksesori berupa kalung, gelang, serta mahkota yang terbuat dari bulu hewan dan bahan alam lainnya.

Pembukaan Festival Lembah Baliem biasanya diramaikan oleh atraksi perang-perangan yang diperagakan oleh para pria. Ada sekitar 20 kelompok, masing-masing terdiri dari 30-50 prajurit.

Kepala Suku Dani yang membuka acara (Randy/detikTravel)Kepala Suku Dani yang membuka acara (Randy/detikTravel)

Tiap orang mengenakan pakaian tradisional serta membawa senjata tombak. Mereka pun beratraksi perang-perangan, sementara para wanita menari untuk menyemangati.

Banyak hal unik yang bisa traveler lihat di festival ini. Selain suku asli Papua yang mengenakan koteka dan pakaian tradisional, turis juga bisa melihat beragam atraksi seru. Sebut saja balapan babi, lontar rotan, serta lempar tombak dan panahan.

Dua atraksi yang disebutkan terakhir itu diperuntukkan wisatawan asing untuk menghargai kehadiran mereka di Kabupaten Jayawijaya. Para turis asing juga bisa berpakaian ala Suku Dani, yang pria mengenakan koteka lengkap dengan segala aksesorinya.

Festival ini pun rutin diadakan setiap tahun (Sastri/detikTravel)Festival ini pun rutin diadakan setiap tahun (Sastri/detikTravel)

Salah satu tradisi unik dalam Festival Lembah Baliem adalah bakar batu. Ini adalah cara memasak tradisional masyarakat Dani, Lani, Yali, dan suku-suku lainnya yang mendiami Lembah Baliem.

Mereka memasak bahan makanan dengan cara menguburnya di dalam tanah, serta menutupnya dengan batu-batu yang sudah dipanaskan. Ada babi, ayam, serta umbi-umbian seperti ubi dan singkong.

Atas keunikannya, tak heran Festival Lembah Baliem jadi bucket list para fotografer dunia. Untuk menyambangi Kabupaten Jayawijaya, traveler harus menyambangi Kota Jayapura terlebih dahulu.

Cara ke sana:

Dari Bandara Sentani di Jayapura, naiklah pesawat perintis seperti Susi Air atau Trigana Air menuju Kota Wamena. Lembah Baliem terletak sekitar 30 menit dari kota tersebut.

(msl/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads