Soal kedai kopi trendi, Dieng tidak kalah dengan kota besar lainnya. Adalah Pamit Coffee yang berlokasi di dekat Candi Arjuna, atau tepatnya di perbatasan antara Wonosobo dan Banjarnegara. detikTravel pun sempat singgah di sana beberapa waktu lalu.
"Sudah satu tahun, namanya Pamit Coffee, dulu namanya Washoku," terang barista sekaligus pengelola Pamit Coffe, April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara suasana, kedai kopi Pamit Coffee boleh dibilang cukup kekinian. Nuansa dinding dan perabot kayu hingga batu bata merah tampak begitu trendi, menyatu dengan udara Dieng yang cukup dingin.
Tidak hanya sedap dipandang, Pamit Coffee juga memiliki perapian dengan tungku di atasnya. Sambil menyeruput kopi, pengunjung pun bisa sekalian menghangatkan badan di dekat perapian. Keunikan yang tidak akan traveler jumpai di kedai kopi kota besar.
Sedangkan untuk pilihan kopi, Pamit Coffee menyediakan pilihan biji kopi dari Wonosobo dan Banjarnegara atau yang populer disebut Ratamba. Nama itu sendiri diambil dari nama Desa Ratamba di Banjarnegara.
"Ada dua, satu dari Gunung Sumbing, Bowongso, tapi unggulannya Ratamba dari Banjarnegara," ujar April.
Ibarat lebah mendatangi bunga, tak sedikit pengunjung yang datang ke Pamit Coffee untuk menyeruput kopi. Mulai dari wisatawan lokal sampai turis, semua suka mampir.
"Rata-rata wisatawan, bule paling sering, biasa abis jalan ke sini," terang April.
Secangkir kopi pun disajikan dengan harga yang sangat bersahabat. Mulai dari kopi tubruk seharga Rp 7 ribu hingga capucino seharga Rp 15 ribu, traveler pun bisa memilih cara penyeduhan kopi. Oh iya, kedai kopi ini juga dilengkapi WiFi gratis loh!
Setiap hari, Pamit Coffee buka usai dzuhur sekitar pukul 12.00 atau 13.00 WIB. Namun saat weekend, Pamit Coffee buka dari pukul 07.00 dan tutup hingga malam hari. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour