Pontianak Itu Damai Lho, Yuk Liburan ke Sana!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pontianak Itu Damai Lho, Yuk Liburan ke Sana!

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 21 Mei 2017 16:25 WIB
Pontianak Itu Damai Lho, Yuk Liburan ke Sana!
Lanskap Sungai Kapuas di Pontianak (Dok. Kementerian PUPR)
Pontianak - Pontianak di Kalbar dikabarkan sedang memanas dan ternyata cuma hoax. Tapi lupakan itu, kota yang persis di Garis Khatulistiwa ini punya banyak tempat wisata menarik.

Ketika Anda akan liburan ke sana, ketahui dulu destinasinya. Dirangkum detikTravel, Minggu (21/5/2017), ada berbagai tempat dan ada yang memiliki kaitan erat dengan legenda terbentuknya Pontianak dan bentang alamnya yang memesona.

1. Istana Kadriah

Istana Kadriah (Juli Trisna Aisyah Sinaga/d'Traveler)
Traveler yang berkunjung ke objek wisata Istana Kadriah, bisa mengetahui kisah asal-muasal Pontianak. 243 Tahun yang lalu, Syarif Abdurrahman Alkadrie menyisir Sungai Kapuas untuk mencari lokasi pembangunan istana.

Syarif Abdurrahman Alkadrie ini sendiri adalah anak seorang hakim agama dari Kerajaan Matan yang kemudian menjadi Raja Pontianak. Ia juga yang nantinya membangun Istana Kadriah, bangunan pertama yang jadi tanda berdirinya Kota Pontianak.

Syarif merupakan orang yang telah memiliki pengalaman dalam berkeliling tempat dan membuka lahan. Di Pontianak, ia kerap diganggu oleh hantu Kuntilanak yang memang jadi penghuni di hutan sepanjang Sungai Kapuas.

Lalu, ia menembakkan meriam ke tiga tempat yang kemudian jadi 3 titik pembangunan Pontianak. Ternyata, tembakan meriam yang suaranya sangat kencang itu berhasil menakuti para kuntilanak sehingga mereka pergi dari hutan Pontianak.

Ketiga titik tersebut adalah Istana Kadriah, Masjid Jami Sultan Abdurrahman dan pemakaman anggotak keluarga Kesultanan Pontianak. Sedangkan mengapa kota ini kemudian bernama Pontianak karena dahulu banyak hantu kuntilanak yang mendiami tempat ini.

Sedangkan warga lokal sering menyebutnya dengan nama 'puntianak'. Dari sanalah kota ini dinamakan Pontianak.

2. Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa (Sastri/detikTravel)
Inilah keajaiban di Indonesia bagian barat. Pontianak memiliki peristiwa Equinox, yakni saat bayangan kita menghilang yang tidak dimiliki daerah lain.

Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Namun hanya ada 1 kota yang persis memisahkan belahan bumi utara dan selatan, yakni Pontianak. Kamu bakal tepat di titik tersebut saat mengunjungi Tugu Khatulistiwa.

Lokasi tugunya di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Tugu yang asli, berukuran lebih kecil, terdapat di dalam komplek bangunan Tugu Khatulistiwa berukuran besar.

Sejarahnya semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik Khatulistiwa di kota tersebut.

Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalimantan Barat).

Tahun 1990, dibuatlah kubah dan duplikat tugu berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini, baik yang asli maupun monumennya, punya tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukkan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur.

Sekali dalam satu tahun, terdapat fenomena yang bernama Kulminasi. Ini adalah fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Lantas, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi.

Karena Pontianak dilintasi garis matahari, pada 0 detik, 0 menit, dan 0 derajat yang disebut peristiwa Equinox. Dalam satu tahun peristiwa ini hanya terjadi dua kali yakni pada 21-23 Maret dan 21-23 September.

3. Sungai Kapuas

Pemandangan di Sungai Kapuas (MF Abdullah/d'Traveler)
Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Pulau Kalimantan sekaligus di Indonesia yang mencapai 1.143 kilometer. Maka tak heran jika ada yang bilang Sungai Kapuas adalah Amazonnya Indonesia.

Yuk nikmati sejenak di atasnya dengan menyewa kapal. Bersama keluarga atau orang tercinta, dijamin makin damai menikmatinya.

4. Masjid Raya Mujahidin

Masjid Raya Mujahidin dari atas (dok. Mujahidin/Twitter)
Masjid ini terlihat megah, bukan hanya bangunannya namun halamannya pun luas. Di saat langit cerah akan menambah keindahan masjid ini apalagi untuk mengambil gambar.

Kota-kota besar di Indonesia memiliki masjid agung atau masjid raya yang biasanya menjadi ikon kota, dan Masjid Raya Mujahidin yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak telah dikenal menjadi ikon kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.

Buat traveler Muslim, tentunya dapat berkunjung ke bangunan masjid sambil merasakan menjalankan ibadah salat di tempat ini.

5. Jembatan Pak Kasih Tayan

Jembatan Pak Kasih Tayan (dok. Kementerian PUPR)
Jembatan Pak Kasih Tayan yang baru menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dan Tengah. Memiliki panjang 1.650 meter, jembatan ini jadi atraksi wisata menarik!

Jembatan baru ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Selasa (22/3) tahun lalu. Fungsi utamanya, sebagai penghubung poros selatan Trans Kalimantan (Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat), yang terputus oleh Sungai Kapuas di Tayan Hilir.

Traveler bisa menyambanginya di Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau yang berjarak 112 km dari Kota Pontianak. Ada tiga desa yang dihubungkan jembatan ini, yaitu Desa Pedalaman, Pulau Tayan Utara dan Kawat.

Di balik fungsi utamanya, sudah tentu Jembatan Pak Kasih Tayan akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Selain ornamennya dan panorama Sungai Kapuas yang terlihat cantik, Jembatan Pak Kasih Tayan menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan. Panjangnya, 1.650 meter!

Mari berkunjung ke Pontianak. Karena masih banyak destinasi lain yang belum tercantum.
Halaman 2 dari 6
Traveler yang berkunjung ke objek wisata Istana Kadriah, bisa mengetahui kisah asal-muasal Pontianak. 243 Tahun yang lalu, Syarif Abdurrahman Alkadrie menyisir Sungai Kapuas untuk mencari lokasi pembangunan istana.

Syarif Abdurrahman Alkadrie ini sendiri adalah anak seorang hakim agama dari Kerajaan Matan yang kemudian menjadi Raja Pontianak. Ia juga yang nantinya membangun Istana Kadriah, bangunan pertama yang jadi tanda berdirinya Kota Pontianak.

Syarif merupakan orang yang telah memiliki pengalaman dalam berkeliling tempat dan membuka lahan. Di Pontianak, ia kerap diganggu oleh hantu Kuntilanak yang memang jadi penghuni di hutan sepanjang Sungai Kapuas.

Lalu, ia menembakkan meriam ke tiga tempat yang kemudian jadi 3 titik pembangunan Pontianak. Ternyata, tembakan meriam yang suaranya sangat kencang itu berhasil menakuti para kuntilanak sehingga mereka pergi dari hutan Pontianak.

Ketiga titik tersebut adalah Istana Kadriah, Masjid Jami Sultan Abdurrahman dan pemakaman anggotak keluarga Kesultanan Pontianak. Sedangkan mengapa kota ini kemudian bernama Pontianak karena dahulu banyak hantu kuntilanak yang mendiami tempat ini.

Sedangkan warga lokal sering menyebutnya dengan nama 'puntianak'. Dari sanalah kota ini dinamakan Pontianak.

Inilah keajaiban di Indonesia bagian barat. Pontianak memiliki peristiwa Equinox, yakni saat bayangan kita menghilang yang tidak dimiliki daerah lain.

Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Namun hanya ada 1 kota yang persis memisahkan belahan bumi utara dan selatan, yakni Pontianak. Kamu bakal tepat di titik tersebut saat mengunjungi Tugu Khatulistiwa.

Lokasi tugunya di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Tugu yang asli, berukuran lebih kecil, terdapat di dalam komplek bangunan Tugu Khatulistiwa berukuran besar.

Sejarahnya semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik Khatulistiwa di kota tersebut.

Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalimantan Barat).

Tahun 1990, dibuatlah kubah dan duplikat tugu berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini, baik yang asli maupun monumennya, punya tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukkan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur.

Sekali dalam satu tahun, terdapat fenomena yang bernama Kulminasi. Ini adalah fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Lantas, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi.

Karena Pontianak dilintasi garis matahari, pada 0 detik, 0 menit, dan 0 derajat yang disebut peristiwa Equinox. Dalam satu tahun peristiwa ini hanya terjadi dua kali yakni pada 21-23 Maret dan 21-23 September.

Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Pulau Kalimantan sekaligus di Indonesia yang mencapai 1.143 kilometer. Maka tak heran jika ada yang bilang Sungai Kapuas adalah Amazonnya Indonesia.

Yuk nikmati sejenak di atasnya dengan menyewa kapal. Bersama keluarga atau orang tercinta, dijamin makin damai menikmatinya.

Masjid ini terlihat megah, bukan hanya bangunannya namun halamannya pun luas. Di saat langit cerah akan menambah keindahan masjid ini apalagi untuk mengambil gambar.

Kota-kota besar di Indonesia memiliki masjid agung atau masjid raya yang biasanya menjadi ikon kota, dan Masjid Raya Mujahidin yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak telah dikenal menjadi ikon kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.

Buat traveler Muslim, tentunya dapat berkunjung ke bangunan masjid sambil merasakan menjalankan ibadah salat di tempat ini.

Jembatan Pak Kasih Tayan yang baru menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dan Tengah. Memiliki panjang 1.650 meter, jembatan ini jadi atraksi wisata menarik!

Jembatan baru ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Selasa (22/3) tahun lalu. Fungsi utamanya, sebagai penghubung poros selatan Trans Kalimantan (Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat), yang terputus oleh Sungai Kapuas di Tayan Hilir.

Traveler bisa menyambanginya di Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau yang berjarak 112 km dari Kota Pontianak. Ada tiga desa yang dihubungkan jembatan ini, yaitu Desa Pedalaman, Pulau Tayan Utara dan Kawat.

Di balik fungsi utamanya, sudah tentu Jembatan Pak Kasih Tayan akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Selain ornamennya dan panorama Sungai Kapuas yang terlihat cantik, Jembatan Pak Kasih Tayan menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan. Panjangnya, 1.650 meter!

Mari berkunjung ke Pontianak. Karena masih banyak destinasi lain yang belum tercantum.

(msl/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads