Ketika Anda akan liburan ke sana, ketahui dulu destinasinya. Dirangkum detikTravel, Minggu (21/5/2017), ada berbagai tempat dan ada yang memiliki kaitan erat dengan legenda terbentuknya Pontianak dan bentang alamnya yang memesona.
1. Istana Kadriah
Istana Kadriah (Juli Trisna Aisyah Sinaga/d'Traveler)
|
Syarif Abdurrahman Alkadrie ini sendiri adalah anak seorang hakim agama dari Kerajaan Matan yang kemudian menjadi Raja Pontianak. Ia juga yang nantinya membangun Istana Kadriah, bangunan pertama yang jadi tanda berdirinya Kota Pontianak.
Syarif merupakan orang yang telah memiliki pengalaman dalam berkeliling tempat dan membuka lahan. Di Pontianak, ia kerap diganggu oleh hantu Kuntilanak yang memang jadi penghuni di hutan sepanjang Sungai Kapuas.
Lalu, ia menembakkan meriam ke tiga tempat yang kemudian jadi 3 titik pembangunan Pontianak. Ternyata, tembakan meriam yang suaranya sangat kencang itu berhasil menakuti para kuntilanak sehingga mereka pergi dari hutan Pontianak.
Ketiga titik tersebut adalah Istana Kadriah, Masjid Jami Sultan Abdurrahman dan pemakaman anggotak keluarga Kesultanan Pontianak. Sedangkan mengapa kota ini kemudian bernama Pontianak karena dahulu banyak hantu kuntilanak yang mendiami tempat ini.
Sedangkan warga lokal sering menyebutnya dengan nama 'puntianak'. Dari sanalah kota ini dinamakan Pontianak.
2. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa (Sastri/detikTravel)
|
Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Namun hanya ada 1 kota yang persis memisahkan belahan bumi utara dan selatan, yakni Pontianak. Kamu bakal tepat di titik tersebut saat mengunjungi Tugu Khatulistiwa.
Lokasi tugunya di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Tugu yang asli, berukuran lebih kecil, terdapat di dalam komplek bangunan Tugu Khatulistiwa berukuran besar.
Sejarahnya semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik Khatulistiwa di kota tersebut.
Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalimantan Barat).
Tahun 1990, dibuatlah kubah dan duplikat tugu berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini, baik yang asli maupun monumennya, punya tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukkan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur.
Sekali dalam satu tahun, terdapat fenomena yang bernama Kulminasi. Ini adalah fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Lantas, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi.
Karena Pontianak dilintasi garis matahari, pada 0 detik, 0 menit, dan 0 derajat yang disebut peristiwa Equinox. Dalam satu tahun peristiwa ini hanya terjadi dua kali yakni pada 21-23 Maret dan 21-23 September.
3. Sungai Kapuas
Pemandangan di Sungai Kapuas (MF Abdullah/d'Traveler)
|
Yuk nikmati sejenak di atasnya dengan menyewa kapal. Bersama keluarga atau orang tercinta, dijamin makin damai menikmatinya.
4. Masjid Raya Mujahidin
Masjid Raya Mujahidin dari atas (dok. Mujahidin/Twitter)
|
Kota-kota besar di Indonesia memiliki masjid agung atau masjid raya yang biasanya menjadi ikon kota, dan Masjid Raya Mujahidin yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak telah dikenal menjadi ikon kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.
Buat traveler Muslim, tentunya dapat berkunjung ke bangunan masjid sambil merasakan menjalankan ibadah salat di tempat ini.
5. Jembatan Pak Kasih Tayan
Jembatan Pak Kasih Tayan (dok. Kementerian PUPR)
|
Jembatan baru ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Selasa (22/3) tahun lalu. Fungsi utamanya, sebagai penghubung poros selatan Trans Kalimantan (Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat), yang terputus oleh Sungai Kapuas di Tayan Hilir.
Traveler bisa menyambanginya di Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau yang berjarak 112 km dari Kota Pontianak. Ada tiga desa yang dihubungkan jembatan ini, yaitu Desa Pedalaman, Pulau Tayan Utara dan Kawat.
Di balik fungsi utamanya, sudah tentu Jembatan Pak Kasih Tayan akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Selain ornamennya dan panorama Sungai Kapuas yang terlihat cantik, Jembatan Pak Kasih Tayan menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan. Panjangnya, 1.650 meter!
Mari berkunjung ke Pontianak. Karena masih banyak destinasi lain yang belum tercantum.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus
Turis China Serang Petugas Imigrasi, Jilbab Ditarik Sampai Lepas