Kisah Kelam Tembok Eksekusi Mati di Sabang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Sabang

Kisah Kelam Tembok Eksekusi Mati di Sabang

Bona - detikTravel
Selasa, 20 Jun 2017 08:50 WIB
Tembok eksekusi mati di Sabang (Bonauli/detikTravel)
Sabang - Di Sabang ada sebuah tembok yang dijadikan tempat eksekusi mati bagi siapa pun yang melawan penjajah Jepang. Tembok ini kini tak terurus dan dilupakan.

detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Sabang yang jadi destinasi prioritas Kementerian Pariwisata beberapa waktu lalu. Di sana ada sebuah tembok eksekusi yang berada sudah diabaikan oleh masyarakat.

BACA JUGA: Menu Buka Puasa Khas Sabang: Sate Gurita


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembok berada di sebuah kebun Paya Seunara, Sukakarya, Kota Sabang. Tembok ini setinggi kira-kira 3 meter dengan lebar 1 meter.

Di antara tembok ini ada beberapa rumah warga dan kebun. Namun tanah tempat tembok ini berdiri masih menjadi milik negara.

Tembok eksekusi mati yang berada di tengah kebun (Bonauli/detikTravel)Tembok eksekusi mati yang berada di tengah kebun (Bonauli/detikTravel)


Dahulu tembok ini dijadikan sebagai tempat eksekusi mati oleh tentara Jepang. Mereka yang dianggap berbahaya akan dicatat namanya dan dieksekusi dengan cara digantung.

Siapa saja yang dianggap berbahaya?

Orang-rang yang dianggap berbahaya adalah sisa-sisa tentara Belanda yang ada di Sabang. Mereka akan dimintai keterangan soal Belanda secara paksa kemudian dieksekusi.

Bukan cuma orang Belanda, orang-orang Indonesia pun ikut digantung jika dianggap berbahaya. Kasihan ya.
Tembok ini sudah terbengkalai dan tak terawat (Bonauli/detikTravel)Tembok ini sudah terbengkalai dan tak terawat (Bonauli/detikTravel)


Namun, tembok ini kini hanya jadi saksi bisu yang terbengkalai. Berada di pemukiman dan terdapat di pekarangan rumah warga, tembok ini dibiarkan begitu saja.

Bahkan tembok bersejarah ini digunakan untuk meletakkan bahan-bahan bangunan. Bahkan besi-besi pondasi dan kayu-kayu diikatkan ke tembok supaya tidak jatuh. Ada juga yang diletakkan di samping tembok begitu saja.

Bagian bawah tembok terdapat sebuah bidang datar. Dahulu sisi terdapat seperti papan untuk nama-nama orang yang menjadi korban eksekusi dari penjajah. Namun, lagi-lagi bukti itu sudah hilang.

"Di bagian sini tadinya ada nama orang-orang yang telah menjadi korban, tapi sekarang sudah tidak ada," tutur Suradji Djunus , Calon Wakil Walikota Terpilih Kota Sabang.

Bagian bawah tembok ini dulu bertuliskan nama-nama korban eksekusi (Bonauli/detikTravel)Bagian bawah tembok ini dulu bertuliskan nama-nama korban eksekusi (Bonauli/detikTravel)
(wsw/fay)

Hide Ads