Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?

Maikel Jefriando - detikTravel
Rabu, 05 Jul 2017 12:35 WIB
Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?
Foto: Ngungun Saok di Sumatera Barat (Maikel Jefriando/detikTravel)
Padang - Kota Padang, Sumatera Barat menjadi daerah yang memiliki banyak destinasi wisata. Seperti tidak ada habisnya, ada air terjun satu yang jarang dijamah lho.

Padang bukan hanya memiliki sederatan pantai indah. Banyak tempat di sini disebut masih 'perawan' alias jarang dijamah oleh wisatawan, salah satunya adalah air terjun Ngungun Saok.

Terletak di wilayah Lubuk Minturun, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat. Objek utamanya air terjun, namun sejuknya udara dan segarnya air serta pemandangan yang indah membuat wisata ini tanpa celaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang diterima dari berbagai situs dan warga setempat, Ngungun Saok artinya desiran air yang tertutup. Ini tentunya menambah rasa penasaran detikTravel yang akhir pekan lalu menjelajahi keindahan Ngungun Saok.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Kami berangkat sekitar pukul 06.00 WIB dari pusat Kota Padang menggunakan mobil. Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 30 menit untuk sampai ke area Lubuk Minturun. Tidak begitu sulit untuk menemukan tempat itu, karena ada petunjuk jalannya.

Sampai di lokasi, traveler langsung disuguhkan udara nan sejuk dan tentunya berbeda dari wilayah kota yang cukup panas. Di sini hutan masih cukup rimbun dengan sisi kanan dan kiri jalan ada beberapa rumah yang jaraknya cukup berjauhan.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Dari sekian banyak situs, saran utama untuk datang ke tempat ini adalah bertanya kepada warga setempat. Alasannya memang karena area yang masih sangat sepi.

Beberapa rumah dan warung yang sudah buka pun coba didatangi. Warga setempat sangat ramah dengan pendatang dan memberikan petunjuk cukup rinci. Sampai akhirnya ada warga dengan berbaik hati mau mengantarkan detikTravel ke lokasi.

Ronald (37 tahun), warga asli yang ternyata sudah terbiasa memandu siapa saja yang ingin ke lokasi. Tapi kebanyakan orang yang datang pada pukul 10.00 WIB.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Ronald pun mengarahkan untuk mengikuti jalan sampai ujung tiang listrik terakhir. Untuk mobil tidak bisa sampai ke sana, hanya sekitar 500 meter sebelumnya karena jalanan yang terbilang kecil. Beberapa rumah warga menerima penitipan mobil dengan biaya parkir yang tidak mahal.

Perjalanan sesungguhnya dimulai dengan berjalan kaki. Setidaknya butuh waktu 15-20 menit untuk sampai ke tiang listrik terakhir. Ada sebuah warung kayu bagi yang ingin beristirahat sebentar sembari menikmati suasana alam.

Beruntungnya berangkat lebih pagi, traveler bisa mendengar jelas suara air terjun, kicauan burung dan angin yang berhembus menyapu pepohonan. Bagi yang kesehariannya berada di Jakarta dan kota besar lainnya, tentu hal ini sangat istimewa.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Langkah kaki selanjutnya berhadapan dengan medan yang cukup berat. Untuk sampai ke air terjun, maka harus melewati tebing curam. Jalan yang tersedia hanya tanah dibentuk seperti tangga.

Ada juga bebatuan sebagai penopang kaki dan beberapa kayu di sisi kanan dan kiri. Traveler diharapkan hati-hati ya karena sangat licin.

Tantangan lain adalah melewati jembatan yang hanya terbuat dari patahan pohon tanpa pegangan. Keseimbangan badan betul-betul sangat diuji. Bila tak sanggup, silakan merangkak.

Perjalanan belum selesai, traveler masih harus turun dari tebing yang tingkat kecuramannya tinggi. Untungnya warga setempat sudah menyediakan tali sebagai alat bantu.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Cukup melelahkan memang bagi yang belum terbiasa, namun selang beberapa menit traveler sampai di lokasi. "Keren banget. Enggak sia-sia gw jalan sejauh ini," kata Arsal, seorang pengunjung yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Ngungun Saok.

Pandangan pertama yang jelas terlihat adalah air terjun dengan struktur bebatuan yang sangat alami. Sungai yang ada di bawahnya berwarna hijau, senada dengan rimbunnya hutan. Airnya jernih dan menyegarkan.

Bila ingin melanjutkan perjalanan ke sisi kiri, ada beberapa air terjun lagi yang bisa dituju. Terdapat juga gua yang mempercantik air terjun.

Traveler diharapkan melakukan aktivitas yang sewajarnya. Seperti makan, minum, berenang ataupun hanya sekedar mengambil gambar. Biasanya para pemandu akan memberikan peringatan khusus kepada para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan.

Dengan keindahan itu, duduk di bebatuan sambil mencelupkan kaki ke sungai sudah sangat menyenangkan. Traveler juga bisa sembari membaca buku dan memainkan gitar serta bernyanyi bersama teman-teman. (mkj/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads