Liburan Anti Mainstream ke 5 Museum Unik di Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Ala Mahasiswa

Liburan Anti Mainstream ke 5 Museum Unik di Jakarta

Bonauli - detikTravel
Kamis, 13 Jul 2017 11:25 WIB
Liburan Anti Mainstream ke 5 Museum Unik di Jakarta
Foto: (Ari Saputra/detikTravel)
Jakarta - Kamu yang libur kuliah di Jakarta, jangan hanya berpangku tangan di rumah. Karena, ternyata Jakarta punya museum keren yang anti mainstream.

Liburan masih tersisa, jangan sia-siakan liburan kamu dengan duduk manis di dalam rumah. Faktanya, Kota Jakarta punya beragam museum keren yang jarang dilirik wisatawan.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (13/7/2017) ini dia beberapa museum keren yang layak untuk kamu jelajahi:

1. Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia

Foto: (Ari Saputra/detikTravel)
Namanya cukup terkenal sebagai salah satu penunjuk arah, Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang biasa disebut Museum Polri. Museum ini berlokasi di Jl Trunojoyo No 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Museum ini memilik 7 ruangan yang bisa dimasuki wisatawan. Ruangan tersebut adalah Ruang Koleksi dan Peristiwa, Ruang Sejarah, Hall of Fame, Ruang Kepahlawanan, Ruang Simbol dan Kesatuan, Ruang Penegakan Hukum, dan Kids Corner.

Kamu akan diajak untuk mengenal lebih dekat tugas-tugas polisi. Selain itu, berbagai peristiwa bersejarah dan cerita suka duka menjadi seorang polisi bisa kamu pelajari di sini. Oh iya, harga tiket masuknya gratis.

Yang unik, anak-anak di ruang Kids corner akan melakukan simulasi menjadi polisi. Mereka akan belajar menjadi polisi detektif dan memecahkan suatu masalah. Seru bukan?

2. Museum Art Mon Decor

Foto: (Afif/detikTravel)
Mungkin, tak banyak traveler yang tahu tentang Museum Art Mon Decor. Namanya bisa dibilang masih sedikit asing di telinga masyarakat. Museum ini berada di Jl Rajawali Selatan Raya No 3, Kemayoran, Jakarta Utara dengan tiket masuk gratis.

Museum Art Mon Decor khusus menampilkan berbagai karya seni lukis. Bedanya, karya seni yang dipajang di sana sesuai tema yang rutin berganti tiga bulan sekali. Beberapa maestro lukis pernah memamerkan karyanya di sana, seperti Affandi, Sunaryo, dan Srihadi Soedarsono.

Museum ini terbagi atas 3 lantai yang semuanya dikhususkan untuk memamerkan lukisan, serta berbagai karya patung pun ada di sana. Di sana wisatawan seolah terbawa ke dunia seni yang penuh dengan ornamen-ornamen dan bangunan museum yang unik. Penasaran? Yuk, langsung datang ke museum ini!

3. Museum Basoeki Abdullah

Foto: (Tia Agnes/detikTravel)
Museum Basoeki Abdullah tak jauh beda dengan Museum Art Mon Decor yang menampilkan berbagai lukisan keren. Museum ini beralamat di Jl Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Museum ini buka dari hari Selasa - Jumat, pukul 08.00 - 16.00 WIB dan Sabtu dan Minggu pukul 08.00 - 15.00 WIB, dengan harga karcis hanya Rp 2.000.

Basoeki Abdullah sendiri adalah seorang pelukis handal yang lahir tahun 1915 dan meninggal di tahun 1993. Selama 78 tahun hidup, dirinya banyak membuat lukisan keren dan diakui dunia.

Siapa sangka, Museum berlantai dua ini awalnya adalah rumah Basoeki Abdullah. Di lantai satunya, Anda bisa melihat berbagai peninggalan dan catatan-catatan prestasi emasnya.

Basoeki Abdullah pernah diundang oleh Ratu Elizabeth II untuk mengikuti lomba melukis. Dalam lomba tersebut, beliau berhasil menjadi juara dan karyanya di simpan di Kerajaan Belanda. Wah!

Di lantai dua, ada 40 lukisan dari 115 karya Basoeki Abdullah. Lukisannya banyak menggambarkan tokoh-tokoh dunia, seperti Pangeran Diponogoro, RA kartini, Raja Fadh, dan masih banyak lagi. Ada juga lukisan tiga dimensi berupa putri duyung yang matanya seperti bisa bergerak!

4. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Foto: (Rachman Haryanto/detikTravel)
Setelah tiga museum di atas, ternyata masih ada lagi museum keren lain yang jarang dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Bukan hanya antimainstream, museum ini juga sangat penting karena penuh jasa dan bersejarah bagi Indonesia. Museum Perumusan Naskah Proklamasi berada di Jl Imam Bonjol No 1, Jakarta Pusat dan ternyata inilah lokasi perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bergaya Eropa, gedung ini sangat cantik dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Untuk mencicipi kegagahan dan kemegahannya, pengunjung yang masuk dikenakan biaya yang murah, hanya Rp 2.000 per orang.

Begitu tiba di dalam ruangan langsung saja belok ke arah kiri. Di sana terdapat ruang pertemuan yang dijadikan Ahmad Subarjo, Soekarno, dan Hatta, bertemu dengan Laksamana Tadashi Maeda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminjam rumah Maeda sebagai tempat perumusan naskah proklamasi.

Masuk lagi lebih dalam, pengunjung akan dihadapkan dengan ruang perumusan naskah proklamasi yang diisi dengan meja besar dan tiga patung. Tiga patung tersebut adalah Soekarno, Hatta dan Ahmad Subarjo.

Selesai merumuskan, ketiga orang tersebut lanjut masuk ke dalam ruang pengesahan. Di ruangan inilah Soekarno membacakan hasil perumusan naskah proklamasi, yang kemudian naskah tersebut dibawa ke ruang pengetikan dan ditandatangani di atas piano.

Naik ke lantai dua, kamu bisa masuk ke ruang pameran. Di sana terdapat kisah-kisah perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1942 hingga mempertahankan kemerdekaan. Museum ini juga mempunyai ruang baca, perpustakaan, dan bunker di bawah tanah. Keren!

5. Museum Taman Prasasti

Foto: (Michico/detikTravel)
Kalau museum di atas kebanyakan adalah museum seni, yang ini sedikit berbeda karena berupa kuburan. Ini adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda. Berada di Jl Tanah Abang No 1, Jakarta Pusat, Museum Taman Prasasti menyimpan banyak nisan kuno dan beragam patung.

Nampaknya, museum ini memang tidak seterkenal Museum Fatahilah. Begitu masuk ke dalam museum, suasana sepi dan sunyi langsung menyelimuti suasana ruangan. Padahal, ada banyak koleksi menarik yang bisa Anda temui di dalam Museum Taman Prasati. Beberapa di antaranya adalah miniatur makam khas dari seluruh provinsi di Indonesia, dan juga kereta jenazah antik.

Tidak hanya itu, Museum Taman Prasasti yang memiliki luas 1,2 hektar ini juga memamerkan beragam karya seni yang indah karya pematung, pemahat, kaligrafer, dan sastrawan. Patung-patung besar juga menghiasi di hampir setiap sudut museum. Ini bisa dilihat dari tiga patung yang menyambut setiap tamu di bagian depan museum.

Ada fakta menarik dari masa lalu museum ini, awalanya Taman Prasasti adalah sebuah pemakaman umum yang bernama Kebon Jahe Kober. Kemudian, pada tahun 1977 pemakaman ini dijadikan museum yang dibuka untuk umum. Di tempat ini juga, Anda bisa menziarahi makam aktivis mahasiswa Soe Hok Gie.
Halaman 2 dari 6
Namanya cukup terkenal sebagai salah satu penunjuk arah, Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang biasa disebut Museum Polri. Museum ini berlokasi di Jl Trunojoyo No 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Museum ini memilik 7 ruangan yang bisa dimasuki wisatawan. Ruangan tersebut adalah Ruang Koleksi dan Peristiwa, Ruang Sejarah, Hall of Fame, Ruang Kepahlawanan, Ruang Simbol dan Kesatuan, Ruang Penegakan Hukum, dan Kids Corner.

Kamu akan diajak untuk mengenal lebih dekat tugas-tugas polisi. Selain itu, berbagai peristiwa bersejarah dan cerita suka duka menjadi seorang polisi bisa kamu pelajari di sini. Oh iya, harga tiket masuknya gratis.

Yang unik, anak-anak di ruang Kids corner akan melakukan simulasi menjadi polisi. Mereka akan belajar menjadi polisi detektif dan memecahkan suatu masalah. Seru bukan?

Mungkin, tak banyak traveler yang tahu tentang Museum Art Mon Decor. Namanya bisa dibilang masih sedikit asing di telinga masyarakat. Museum ini berada di Jl Rajawali Selatan Raya No 3, Kemayoran, Jakarta Utara dengan tiket masuk gratis.

Museum Art Mon Decor khusus menampilkan berbagai karya seni lukis. Bedanya, karya seni yang dipajang di sana sesuai tema yang rutin berganti tiga bulan sekali. Beberapa maestro lukis pernah memamerkan karyanya di sana, seperti Affandi, Sunaryo, dan Srihadi Soedarsono.

Museum ini terbagi atas 3 lantai yang semuanya dikhususkan untuk memamerkan lukisan, serta berbagai karya patung pun ada di sana. Di sana wisatawan seolah terbawa ke dunia seni yang penuh dengan ornamen-ornamen dan bangunan museum yang unik. Penasaran? Yuk, langsung datang ke museum ini!

Museum Basoeki Abdullah tak jauh beda dengan Museum Art Mon Decor yang menampilkan berbagai lukisan keren. Museum ini beralamat di Jl Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Museum ini buka dari hari Selasa - Jumat, pukul 08.00 - 16.00 WIB dan Sabtu dan Minggu pukul 08.00 - 15.00 WIB, dengan harga karcis hanya Rp 2.000.

Basoeki Abdullah sendiri adalah seorang pelukis handal yang lahir tahun 1915 dan meninggal di tahun 1993. Selama 78 tahun hidup, dirinya banyak membuat lukisan keren dan diakui dunia.

Siapa sangka, Museum berlantai dua ini awalnya adalah rumah Basoeki Abdullah. Di lantai satunya, Anda bisa melihat berbagai peninggalan dan catatan-catatan prestasi emasnya.

Basoeki Abdullah pernah diundang oleh Ratu Elizabeth II untuk mengikuti lomba melukis. Dalam lomba tersebut, beliau berhasil menjadi juara dan karyanya di simpan di Kerajaan Belanda. Wah!

Di lantai dua, ada 40 lukisan dari 115 karya Basoeki Abdullah. Lukisannya banyak menggambarkan tokoh-tokoh dunia, seperti Pangeran Diponogoro, RA kartini, Raja Fadh, dan masih banyak lagi. Ada juga lukisan tiga dimensi berupa putri duyung yang matanya seperti bisa bergerak!

Setelah tiga museum di atas, ternyata masih ada lagi museum keren lain yang jarang dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Bukan hanya antimainstream, museum ini juga sangat penting karena penuh jasa dan bersejarah bagi Indonesia. Museum Perumusan Naskah Proklamasi berada di Jl Imam Bonjol No 1, Jakarta Pusat dan ternyata inilah lokasi perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bergaya Eropa, gedung ini sangat cantik dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Untuk mencicipi kegagahan dan kemegahannya, pengunjung yang masuk dikenakan biaya yang murah, hanya Rp 2.000 per orang.

Begitu tiba di dalam ruangan langsung saja belok ke arah kiri. Di sana terdapat ruang pertemuan yang dijadikan Ahmad Subarjo, Soekarno, dan Hatta, bertemu dengan Laksamana Tadashi Maeda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminjam rumah Maeda sebagai tempat perumusan naskah proklamasi.

Masuk lagi lebih dalam, pengunjung akan dihadapkan dengan ruang perumusan naskah proklamasi yang diisi dengan meja besar dan tiga patung. Tiga patung tersebut adalah Soekarno, Hatta dan Ahmad Subarjo.

Selesai merumuskan, ketiga orang tersebut lanjut masuk ke dalam ruang pengesahan. Di ruangan inilah Soekarno membacakan hasil perumusan naskah proklamasi, yang kemudian naskah tersebut dibawa ke ruang pengetikan dan ditandatangani di atas piano.

Naik ke lantai dua, kamu bisa masuk ke ruang pameran. Di sana terdapat kisah-kisah perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1942 hingga mempertahankan kemerdekaan. Museum ini juga mempunyai ruang baca, perpustakaan, dan bunker di bawah tanah. Keren!

Kalau museum di atas kebanyakan adalah museum seni, yang ini sedikit berbeda karena berupa kuburan. Ini adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda. Berada di Jl Tanah Abang No 1, Jakarta Pusat, Museum Taman Prasasti menyimpan banyak nisan kuno dan beragam patung.

Nampaknya, museum ini memang tidak seterkenal Museum Fatahilah. Begitu masuk ke dalam museum, suasana sepi dan sunyi langsung menyelimuti suasana ruangan. Padahal, ada banyak koleksi menarik yang bisa Anda temui di dalam Museum Taman Prasati. Beberapa di antaranya adalah miniatur makam khas dari seluruh provinsi di Indonesia, dan juga kereta jenazah antik.

Tidak hanya itu, Museum Taman Prasasti yang memiliki luas 1,2 hektar ini juga memamerkan beragam karya seni yang indah karya pematung, pemahat, kaligrafer, dan sastrawan. Patung-patung besar juga menghiasi di hampir setiap sudut museum. Ini bisa dilihat dari tiga patung yang menyambut setiap tamu di bagian depan museum.

Ada fakta menarik dari masa lalu museum ini, awalanya Taman Prasasti adalah sebuah pemakaman umum yang bernama Kebon Jahe Kober. Kemudian, pada tahun 1977 pemakaman ini dijadikan museum yang dibuka untuk umum. Di tempat ini juga, Anda bisa menziarahi makam aktivis mahasiswa Soe Hok Gie.

(bnl/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Libur Asyik Sebelum Mulai Kuliah
Libur Asyik Sebelum Mulai Kuliah
13 Konten
Saat Lebaran berakhir dan libur sekolah tinggal menghitung hari, mereka yang mahasiswa masih leyeh-leyeh. Traveling yuk, mumpung liburannya puas!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads