Chinatown Bandung yang berada di Jalan Kelenteng No 41, Kecamatan Andir, Kota Bandung, kini menjadi destinasi wisata baru yang tengah hits di masyarakat.
Selain terdapat bangunan, toko dan pedagang makanan, di tempat ini juga terdapat sebuah ruangan yang dijadikan sebuah mini museum. Di dalam museum terdapat sebuah tembok sejarah mengenai keberadaan etnis tionghoa di Indonesia hingga akhirnya menetap di Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembok sejarah di dalam Chinatown Bandung (Tri ispranoto/detikTravel) |
Mereka menetap dan mencari nafkah hingga akhirnya menyebar ke Jalan Kelenteng pada tahun 1885. Pecinan pertama di Jalan Kelenteng ditandai dengan pembangunan Vihara Setya Budhi.
Pecinan Bandung berkembang pesat pada tahun 1905 saat warga tionghoa mulai berdagang di Pasar Baru. Tan Suoe How adalah salah seorang warga tionghoa yang menjadi perintis toko di pasar baru pada 1910 hingga sekarang dengan membuka toko obat tradisional Babah Kuya.
Perkakas yang digunakan oleh orang tionghoa jaman dahulu (Tri ispranoto/detikTravel) |
Sementara wilayah Bandung dipimpin oleh Luitennant Tan Djoen Liong. Beberapa nama pemimpin tersebut kini masih diabadikan sebagai nama daerah seperti Goan Ann dan Jap Lun di Kecamatan Andir.
Budayawan Tiongkok Soeria Disastra mengatakan pada abad 19 tidak ada batasan antara warga tionghoa dan pribumi. Namun pemerintahan Belanda merasa tidak senang hingga kedua pihak dipisahkan dari segi ekonomi.
"Warga tionghoa dijadikan perantara perekonomian bangsa Eropa dan pribumi dalam perdagangan rempah-rempah. Lama kelamaan kedekatan itu memudar," beber Soria seperti dikutip dalam tembok sejarah.
Chinatown yang dihiasi oleh dekorasi khas tionghoa (Tri ispranoto/detikTravel) |
Sejak saat itu warga tionghoa mengungsi ke kawasan Tegalega, Kosambi, Sudirman hingga Cimindi. Lama kelamaan setelah lama 'terpisah' warga tionghoa dan pribumi bersatu kembali. Dan hingga kini potret harmonis antara tionghoa dan pribumi masih terjalin di Indonesia khusunya Bandung.
Selain tembok sejarah, di dalam museum dengan ruangan 4x6 meter itu tersimpan sejumlah barang yang dulu digunakan oleh masyarakat tionghoa seperti aneka piring, rantang, alat olah raga, mesin jahit hingga sejumlah postcard dan poster. (bnl/krn)












































Tembok sejarah di dalam Chinatown Bandung (Tri ispranoto/detikTravel)
Perkakas yang digunakan oleh orang tionghoa jaman dahulu (Tri ispranoto/detikTravel)
Chinatown yang dihiasi oleh dekorasi khas tionghoa (Tri ispranoto/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat