Jarang, jika Traveler ingin mencari restoran berkonsep Timur Tengah di Kota Bandung. Mungkin jumlahnya masih dapat dihitung oleh jari, kalau pun ada, apakah ada restoran Timur Tengah yang autentik dari mulai makanan, hingga suasananya sama seperti di Timur Tengah?
Jawabannya ada di Al Jazerah Signature Restaurant. Restoran autentik Timur Tengah yang lokasinya berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Ternate No 03, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum masuk Traveler akan disambut ramah oleh Uhkti dan Ahki yang mengenakan pakaian khas Timur Tengah. Jika sudah berada di pintu masuk, janganlah lama-lama untuk segera masuk.
Traveler akan dibuat berdecak kagum jika melihat ornamen-ornamen, hiasan dinding, lukisan dan peralatan makan di restoran ini. Aalagi jika melihat ruang makan yang digunakan pengunjung, Traveler akan seperti berada di Maroko, Saudi, Madinah, Makkah, Turki dan India.
![]() |
"Konsepnya mengusung tema restoran Timur Tengah. Interior, eksterior, ornamen, lukisaan dan peralatan makan 90 persen didatangkan langsung dari Saudi, Maroko, Turki dan negara Timur Tengah lainnya," kata Manager Al Jazerah Signature Restaurant Dicky Indra Surya Dharma saat ditemui detikTavel, Kamis (24/8) malam.
![]() |
"Jadi ketika mereka ingin makan seperri di Maroko, Madinah, India, Turki atau negara Timur Tengah lainnya ekpektasinya sama, selain makanannnya tuangan dan suasannya sama seperti di Timur Tengah," ungkapnya.
![]() |
"Bangunan ini di renovasi elama 3-4 bulan oleh Arsitektur lulusan Universitas Indonesia Ir Tamara keturunan Arab Indonesia. Testoran ini baru dibuka sebulan lalu dan diresmikan seminggu ke kebelakang," tuturnya.
Dicky menjelaskan, sebulan beroperasi kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak sekali, apalagi saat weekand tiba. Dalam sekali weekand kunjungan bisa mencapai 500-600 orang. "Pernah mencapai waiting list, jadi pengunjung harus reservasi dulu," jelasnya.
![]() |
Pertama kali di buka restoran masih banyak dikunjungi turis Arab, seiring berselangnya waktu jumlah kunjumgan atara turis lokal dan mancanegara berbanding 50:50 persen. "Sebelumnya 70:30, sekarang alhamdullilah 50:50, kebanyakan yang datang warga keturunan," tambahnya.
Meski jumlah kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak, Dicky berujar restoran tersebyt masih dalam proses penyempurnaan. "Nantinya setiap harimya akan ada hari-hari tematik, hari apa atau ada hiburan musik apa," tutupnya. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum