Momen Langka! Mendengar Musik Klasik Eropa di Istana Siak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Momen Langka! Mendengar Musik Klasik Eropa di Istana Siak

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Rabu, 06 Sep 2017 12:40 WIB
Alat musik Komet yang memainkan musik klasik (Fitraya/detikTravel)
Siak - Istana Kesultanan Siak di Kabupaten Siak menyimpan alat pemutar musik dari tahun 1896. Kalau beruntung, wisatawan bisa mendengar alat ini dibunyikan.

Istana Kesultanan Siak adalah ikon dari Kabupaten Siak. detikTravel berkunjung ke istana ini pada pekan lalu. Istana ini punya banyak nama yaitu Istana Siak Sri Inderapura, Istana Asserayah Hasyimiah dan Istana Matahari Timur.

Istana ini selesai dibangun tahun 1893 di atas tanah seluas 32 ribu meter persegi. Cuaca panas di Siak membuat wisatawan ingin cepat-cepat masuk ke istana ini. Tiket masuknya murah meriah, Rp 3.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan lupa melepas alas kaki sebelum masuk ke istana. Suara musik Melayu dari belakang istana, sayup-sayup terdengar menambah asyik suasana kunjungan. Ternyata ada banyak hal menarik di dalam istana ini.

Tampak depan Istana Kesultanan Siak (Fitraya/detikTravel)Tampak depan Istana Kesultanan Siak (Fitraya/detikTravel)

Dua raja yang paling dikenang adalah Sultan Syarif Hasyim dan anaknya Sultan Syarif Kasim II yang menjadi pahlawan nasional dan nama bandara Pekanbaru. Ada ruang singgasana yang disebut Ruang Adat, ada ruang tamu, ruang makan dan beberapa ruang lain.

Sultan Syarif Hasyim dan Sultan Syarif Kasim II dikenal karena pendidikan Eropanya dan pernah tinggal di Belanda. Itu sebabnya istana ini penuh dengan perabotan Eropa, mulai dari piring dan gelas porselen, aneka alat makan dari perak dan pajangan kristal.

Salah satu yang unik adalah alat musik bernama Komet berbentuk lemari kayu buatan Jerman tahun 1896. Pemandu menyebutnya gramofon, namun di istana itu ada beberapa gramofon dan bentuknya berbeda. Komet lebih mirip seperti music box raksasa. Konon ini tinggal satu-satunya di dunia.

Komet bekerja dengan phonograph, lempeng logam dan pola tertentu yang kalau diputar akan membunyikan panel logam dengan suara berdenting. Kami beruntung betul karena pemandu istana sedang ada syuting film dari stasiun TV lokal.

Ruang singgasana Sultan Siak (Fitraya/detikTravel)Ruang singgasana Sultan Siak (Fitraya/detikTravel)

Komet pun dibunyikan. Caranya, satu phonograph dipilih. Kemudian ada alat semacam engkol dan lagu musik klasik pun terdengar indah dan merdu mewarnai seisi istana.

"Ini lagu Strauss," kata pemandu. Komet memiliki koleksi lagu Mozart, Beethoven, Strauss dan beberapa komposer legendaris lainnya.

Sekitar lima menit lagu ini dimainkan. Para wisatawan berkerumun ikut mendengarkan lagu dari Komet. Ini sungguh momen yang sangat langka. Komet sudah sangat jarang dinyalakan kecuali ada momen yang sangat spesial. Lagu selesai, para wisatawan bertepuk tangan dan kembali melihat-lihat istana.

Masih ada banyak benda menarik lainnya. Ada kursi singgasana berlapis emas dan cermin milik ratu yang konon siapapun yang bercermin akan lebih terlihat cantik. Ada juga replika mahkota Sultan Siak yang berlapis emas dan bertahta berlian.

Singgasana sultan berlapis emas (Fitraya/detikTravel)Singgasana sultan berlapis emas (Fitraya/detikTravel)

Yang juga menarik adalah patung kepala Ratu Wilhelmina Belanda dan patung kepala Sultan Syarif Kasim II. Ada cerita kalau mereka saling mencintai, begitu kata pemandu kami.

Jangan lewatkan juga lantai dua dengan tangga berputar yang menarik. Di lantai 2 penuh foto bersejarah, lukisan dan barang memorabilia.

Jangan lewatkan toko suvenir di sisi kanan istana. Toko suvenir ini juga menjual minuman dingin untuk menangkis panasnya cuaca di Siak. Istana Kesultanan Siak adalah tempat yang wajib wisatawan datangi. Banyak cerita menarik dan seru di istana ini.

Patung Ratu Wilhelmina dari Belanda (Fitraya/detikTravel)Patung Ratu Wilhelmina dari Belanda (Fitraya/detikTravel)
(rdy/rdy)

Hide Ads