Diintip detikTravel dari Reuters, Senin (30/10/2017) sebuah tradisi di Majalaya, Bandung menjadi sorotan. Tradisi ini bernama Adu Bagong.
Adu bagong adalah tarung antara babi hutan dan anjing. Adu bagong sangatlah sederhana, pertarungan berlangsung di arena setinggi 15 x 30 meter dengan dikelilingi pagar bambu untuk melindungi penonton. Pertarungan hanya akan berakhir jika salah satu dari hewan terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peserta mengatakan kepada Reuters bahwa pertarungan tersebut adalah cara untuk melestarikan tradisi berburu di daerah tersebut. Ada juga hadiah uang tunai hingga USD 2.000 atau sekitar Rp 20 jutaan untuk anjing pemenang.
"Dulu sangat sederhana, tidak seperti sekarang saat anjing dilatih," kata Nur Hadi, kepala Hiparu, sekelompok penggemar anjing buruan yang ikut terjun dalam tradisi tarung ini.
Hadi menambahkan, bahwa kegiatan ini sudah jadi tradisi yang diturunkan dan jadi tradisi dan budaya Majalaya. Namun, sejumlah LSM mengkritik keras tradisi ini.
"Ini adalah tindak pidana melawan binatang. Pemerintah dan LSM harus pergi ke lapangan untuk menghentikan acara ini dan mendidik orang-orang bahwa pertarungan anjing tidak benar." kata aktivis hak asasi manusia Indonesia Marison Guciano.
![]() |
"Saya ambil bagian dalam kontes ini untuk menaikkan harga jual dan nilai ekonomi anjing saya, dan tidak ada gunanya bagi saya sebagai peternak jika saya tidak ikut kontes seperti ini," kata Badud di rumahnya, di mana ia menyimpan 40 anjing
Pemilik anjing membayar dari Rp 200.000- Rp 2.000.000 untuk memasuki pertarungan. Harga ini tergantung ukuran anjing mereka. Namun dibalik itu semua, rasanya tak ada yang bisa menyaingi rasa sakit dari anjing-anjing yang terluka ya..
![]() |
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan