Tradisi Grebeg Maulid itu digelar setiap Bulan Maulid. Sultan Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadingrat menyebutkan tahun ini Tradisi Grebeg Mulud digelar sejak 1 Oktober hingga 1 Desember 2017 nanti.
Pada 1 Oktober lalu keluarga keraton memulai pembuatan ukup dari akar dan kayu wangi untuk pengharum ruangan. Dilanjut pada 27 Oktober, keluarga keraton membuat bakasem ikan di dalam guci yang dimasa di dapur Mulud untuk nasi jimat. pada 1 November kemarin, pameran pedagang UMKM dimulai di Alun-alun Keraton Kasepuhan berbentuk pasar malam yang seru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Festival ini diadakan untuk mengapresiasi generasi muda yang mencintai seni Islam. Mengarahkan generasi muda berakhlak memperbanyak selawat dan doa menyambut kelahiran nabi pada Maulid ini," katanya.
Arief menambahkan penutup pada acara Tradisi Grebeg Mulud adalah upacara Panjang Jimat yang digelar di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan. Kemudian dilanjutkan dengan Asakralan di Langgar Agung dengan diiringi solawat dan membacakan Kitab Barzanzi.
"Grebeg Mulud ini tradisi keraton setiap Bulan Maulid dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Maulid. Tepat upacara Panjang Jimat, kita mengundang Panglima TNI dan para pejabat," tandasnya. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB