Tari Lengger Tapeng merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Desa Nglinggo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Tarian ini menggunakan topeng dan melibatkan beberapa penari dengan berbagai macam karakter. Seperti bidadari, hanoman, raksasa, hingga beberapa makhluk lainnya.
"Lengger, artinya tari dan Tapeng itu Tayub Topeng, makai topeng. Karena para penarinya memakai topeng ketika menari," ujar Teguh Kumoro, Kepala Desa Nglinggo, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau warga sini punya doa, atau nazar, biasanya Lengger Tapeng ini jadi nazarnya. Digelar semalaman, mulai dari jam 8 malam. Selesainya bisa pagi dini hari," ujar Teguh.
Doa yang dipanjatkan bermacam-macam. Mulai dari meminta rezeki, menyekolahkan anak, hingga cepat panen. Ini karena mayoritas penduduk adalah petani. Dulunya, tarian ini merupakan media penarik masyarakat setempat untuk menyebarkan Agama Islam oleh Sunan Kalijaga.
"Jadi, dulu Sunan Kalijaga menggunakan atraksi tarian ini, buat menyebarkan agama," tambah Teguh.
![]() |
Saat pertunjukan, tidak sedikit dari penari 'kemasukan' arwah-arwah yang konon adalah leluhur. Mereka menari di alam bawah sadar, hanya mengikuti alur tarian.
Biasanya, diiringi dengan tatapan kosong, dengan badan yang masih menggolek mengikuti alunan musik. Saat berperan menjadi hewan, maka penari akan bertingkah laku seperti hewan. Berperan menjadi burung, ditirukanlah kelakuan burung tersebut.
"Ini akan berlangsung sampai tarian mau selesai, kalau tidak dalam kepentingan wisata, ya sampai dini hari lah," tambah Teguh.
![]() |
Saat ini, Lengger Tapeng memang dijadikan atraksi wisata oleh Desa Nglinggo. Namun, tidak jarang warga juga masih menjadikannya penebus doa. Tidak hanya itu, tari ini juga masih dilestarikan warga setempat.
"Ini memang kita lestarikan setiap generasi, sampai saat ini sudah generasi ke 4. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yo masih ada," ujar dia.
Saat tari ini berlangsung, bukan hanya menarik wisatawan yang hadir dan berkunjung ke Desa Nglinggo. Tetapi atraksi ini juga masih menarik warga sekitar, yang berkumpul dan menonton saat para pelakon menunjukkan tarian ini.
"Dari pertunjukan warga kan juga berkumpul, ya menambah nilai silaturahmi postifnya," kata Teguh.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum