Menengok Titik 0 Citarum yang Masih Alami

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menengok Titik 0 Citarum yang Masih Alami

Wisma Putra - detikTravel
Jumat, 08 Des 2017 18:10 WIB
Foto: Hulu Sungai Citarum (Wisma Putra/detikTravel)
Bandung - Mau akhir pekan yang tenang sambil menikmati alam di Bandung, coba ke Situ Cisanti. Inilah lokasi dari titik 0 km Sungai Citarum.

Sungai Citarum dikenal sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Sungai tersebut telah terkontaminasi limbah berbahaya, tapi siapa sangka jika melihat Hulu Sungai Citarum akan membuat tercengang bagi siapa saja yang melihatnya.

detikTravel, Minggu (3/12/2017) lalu, sempat mengunjungi Titik 0 Citarum atau Hulu Sungai Citarum yang berada di Situ Cisanti Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum dijadikan danau buatan seperti sekarang, Situ Cisanti merupakan rawa atau danau purba yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Hulu Sungai Citarum masih alami, itu dilihat dari sumber airnya yang masih bersih dan jernih, berbeda jauh jika dibandingkan dengan sumber air yang mengalir di hilir Sungai Citarum.

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
"Situ Cisanti danau buatan yang dibangun pemerintah tahun 2001 dan dibuka umum tahun 2005. Sebelum dijadikan danau buatan, Situ Cisanti merupakan rawa," kata seorang juru kunci Situ Cisanti Atep (45).

Menurut Atep, sebelum dinamai Situ Cisanti warga sekitar menyebutnya rawa bendungan yang memiliki kedalaman bervariatif. "Luas sekarang sekitar sembilan hektare, kalau sebelumnya paling sekitar tujuh hektare. Diperluas dan diperbesar menjadi sembilan hektare, kedalamannya bervariatif dari 40, 60 centimeter, 3 meter, juga ada," ungkapnya.

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Rimbunnya pepohonan endemik khas Jawa Barat menambah kesan tersendiri bagi siapa saja yang mengunjungi tempat ini. Karena tak jarang sejumlah pengunjung yang datang ke Situ Cisanti kerap menggelar tikar di bawah rimbunnya pepohonan.

"(ada) aslinya pohon saninten, kiara, kihiur, rasamala, kihujan, kibako, kuray, ki tambaga, jamuju dan masih banyak lagi," ungkap Atep.

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Atep menambahkan, jenis pohon yang disebutkannya itu memiliki fungsi yang sangat banyak, dari mulai menyerap air hingga menyimpan cadangan air.

Selain itu, Hulu Sungai Citarum memiliki tujuh mata air terdiri, mata air Pangsiraman, Cikolebere, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti. Tempat ini pun bisa menjadi pilihan destinasi liburan akhir pekan traveler, tapi harus tetap ingat untuk selalu menjaga kebersihan ya. (krn/krn)

Hide Ads