Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa. Bahkan, Pangeran Cakrabuana dikenal sebagai raja pertama di Cirebon.
Peninggalannya di Cirebon tak bisa dihitung dengan jari. Selain kekeratonan, benda pusaka, tempat ibadah, dan lainnya. Dari sekian banyak peninggalannya itu, ada salah satu peninggalannya yang unik. Ya, namanya Tempurung kelapa janggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tempurung kelapa janggi ini berada di Meseum Keraton Kasepuhan. Posisinya berdekatan dengan pintu masuk ruangan museum, tepatnya di deretan lemari benda pusaka paling kanan. Ada tiga tempurung kelapa janggi, dua temperung sudah terbelah dan satu masih utuh.
Lurah Keraton Kasepuhan Moh Maskun mengatakan Kelapa Janggi ditemukan di Pantai Aden oleh Pangeran Cakrbuana sekitar tahun 1390 masehi. Saat itu Pangeran Cakrabuana dan Nyi Mas Rarasantang sedang menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
"Pulang dari ibadah haji, Pangeran Cakrabuana ini membawa Kelapa Janggi," kata Maskun saat ditemui detikcom di Keraton Kasepuhan, Sabtu (16/12/2017).
![]() |
Maskun menceritakan kelapa janggi yang dibawa Pangeran Cakrabuana dari laut Aden itu menjadi obat atau penawar racun bagi keluarga keraton dan masyarakat sekitarnya.
"Air kelapanya itu jadi penawar racun. Batoknya (tempurung) bisa dijadikan sebagai tempat untuk makanan. Makanan yang di batok itu bisa menjadi penawar racun juga," kata Maskun.
Secara turun temurun kelapa janggi, dikatakan Maskun dijadikan sebagai penawar racun. Namun, kini hanya sisa tempurungnya. Maskun mengatakan tempurung kelapa janggi masih asli.
![]() |
"Setahu saya yang punya kelapa janggi di Cirebon itu hanya Keraton Kasepuhan dan Kanoman, yang masih asli ya. Kemudian, di luar Jawa itu ada di Keraton Bima. Kita taruh di museum karena kelapa janggi karena termasuk benda bersejarah dan salah satu media penyebaran agama Islam juga," tutup Maskun. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan