Musim libur akhir tahun sudah di depan mata, mulai dari libur sekolah, Natal hingga Tahun Baru. Salah satu lokasi yang asyik dicoba untuk mengisi masa liburan adalah panjat tebing Sepikul Via Ferrata (Sparta) di Trenggalek, Jawa Timur.
Wisata pemacu adrenalin ini tidak hanya dikhususkan bagi para pemanjat profesional, namun juga bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk yang belum pernah melakukan panjat tebing sekalipun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pengelola Sparta Trenggalek, Jonathan, mengatakan jalur panjat via ferrata ini dibagi menjadi tiga step, sehingga pemanjat bisa menyesuaikan ketinggian pemanjatan sesuai dengan kemampuan dan daya tahan tubuh.
"Kalau jalur totalnya ada 375 meter, tapi pengunjung tidak harus sampai puncak, bisa menyesuaikan. Kami juga akan mendampingi dengan petugas yang sudah profesional di bidangnya," ujarnya kepada detikTravel, Rabu (20/12/2017).
Menurutnya, wisata ekstrem ini merupakan yang kedua di Indonesia, setelah di Gunung Parang Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan untuk di Jawa Timur maupun Indonesia bagian timur, via ferrata di Trenggalek merupakan yang bertama kali ada.
Pengunjung via ferrata, Benny, mengaku cukup terkesan dengan wisata milik Perhutani tersebut. Tantangannya cukup memacu adrenalin.
![]() |
Hal senada juga dikatakan Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin. Wisata via ferrata tersebut cukup layak menjadi tujuan utama untuk mengisi liburan akhir tahun maupun liburan sekolah, karena berbeda dengan wisata alam lainnya.
"Di atas itu asyik sekali, pemandangannya bagus, karena kita bisa melihat Trenggalek di bagian timur dari atas tebing ini. Apalagi di pit satu ada semacam tempat khusus yang bisa dipakai untuk istirahat sejenak, cukup puas pokoknya," ujarnya.
Pihaknya berharap, wisata andalan Trenggalek ini semakin berkembang pesat, karena tidak mudah menemukan lokasi yang tepat untuk dijadikan wahana via ferrata. Selain itu lokasi Sparta cukup strategis yang berada di jalur wisata menuju Gua Lawa, Banyu Nget, Ekowisata Mangrove, Pantai Prigi dan Pantai Pasir Putih.
![]() |
Sementara itu, Wakil Administratur Perhutani Kediri Selatan, Andy Iswindarto menjelaskan, pihaknya sengaja menghadirkan wisata ekstrem ini sebagai wadah buat wisatawan yang ingin mencoba melakukan panjat tebing namun belum memiliki keahlian khusus.
Dalam pengelolaan wisata tersebut pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga yang telah profesional dan memiliki keahlian khusus dalam bidang panjat tebing. "Kami juga melibatkan masyarakat sekitar untuk bisa terlibat aktif dalam pengelolaan wisata ini," jelasnya.
Sejak dibuka beberapa bulan lalu, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan. Rata-rata wisatawan yang datang berasal dari Surabaya dan luar kota lainnya. (krn/krn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!